Pantau.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli menanggapi defisit neraca perdagangan RI yang terjadi sepanjang 2018, yakni mencapai USD 8,57 miliar atau mencapai Rp 119 triliun.
"Ini kan luar biasa, pengumuman defisit neraca perdagangan Indonesia paling jelek sejak tahun 1975, import-nya gede banget terus tumbuh, eksport-nya enggak naik, ini defisit neraca perdagangan paling payah sejak 1975," ujarnya saat menggelar diskusi di kawasan Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2018).
Baca juga: Catat Sejarah! Neraca Perdagangan 2018 Alami Defisit Terbesar
Lebih lanjut ia meminta agar Presiden Joko Widodo menyadari bahwa ekonomi bukan hanya mengenai Infrastruktur namun juga terkait daya beli, neraca perdagangan hingga transaksi berjalan.
Ia bahkan mengkritik menteri di jajaran kabinet Jokowi-JK yang gemar melakukan kebijakan impor.
"Pak Jokowi, ekonomi itu bukan hanya soal Infrastruktur, pak Jokowi hebat bagus soal Infrastruktur tapi ekonomi juga soal daya beli soal Pekerjaan soal neraca perdagangan soal current account, soal Infrastruktur saya angkat topi terhadap persistensi, tapi yang lainnya gimana menterinya doyannya impor inilah hasilnya," katanya.
Baca juga: Hasil Safari Investor, Mendag Lirik Afrika Jadi Kawasan Potensial
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan RI sepanjang 2018, yang mengalami defisit USD 8,57 miliar. Defisit itu tercatat yang terbesar, sejak BPS mencatat neraca perdagangan pada 1975.
- Penulis :
- Nani Suherni
