Pantau.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku siap memimpin Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) guna mengungkap kematian korban dalam kerusuhan 22 Mei.
"Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, seperti 98 atau kasus Munir, TGPF itu dibentuk presiden. Kalau presiden menunjuk Komnas HAM, ya iya (siap)," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Baca juga: Komnas HAM: Dua Korban Tewas Insiden 22 Mei Akibat Peluru Tajam
Menurut Damanik, keputusan membentuk TGPF untuk mengungkap penyebab kematian korban dalam kerusuhan 22 Mei 2019 ada di tangan presiden. Hanya saja, Damanik mengaku ogah berandai-andai mengenai hal tersebut.
"Sementara kami enggak mau berandai-andai soal itu. Kami kerja saja dengan tim yang sudah ada dan prosedur yang kita miliki," ungkapnya.
Damanik menjelaskan, saat ini Komnas HAM sudah berkoordinasi dengan Polri di bawah arahan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri bekerja mengungkap penyebab kematian korban kerusuhan 22 Mei.
Baca juga: Kapolri Sebut Kericuhan Aksi 21-22 Mei Diduga Ditunggangi Pihak Ketiga
"Silakan anda bertanya ke istana apa argumen yang sekarang dimiliki, kenapa masih belum pada sampai keputusan itu. Kami tidak mau mencampuri itu, kita kerja saja dengan mandat yang kita miliki, tim yang kita miliki, koordinasi terus dengan Polri," tuturnya.
"Kami juga koordinasi dengan NGO. Saya kemarin pertemuan khusus dengan NGO, teman-teman komisioner lain juga sama. Bahkan ada juga kesepakatan dengan AJI (Aliansi Jurnalis Independen) tapi saya bilang diberikan resmi pengaduan itu agar kita bisa follow up," tandasnya.
rn- Penulis :
- Adryan N
