
Pantau.com - Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) La Nyalla Mattalitti tampak turut menghadiri Ijtima Ulama GNPF yang digelar di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat malam (27/7/2018).
La Nyalla yang bersitegang dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto lantaran persoalan mahar politik ini mengaku datang menghadiri acara ini atas undangan panitia GNPF.
"Undangan dari teman-teman GNPF," ucap La Nyalla di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat.
Baca juga: SBY Ragukan Koalisi Jokowi, Hanura: Dia Itu 'Hopeless' Sama AHY
Selain itu, mantan Ketua Umum PSSI itu mengaku kedatangannya untuk melihat usulan para ulama mengenai rekomendasi capres atau cawapres untuk Pilpres tahun depan.
Saat disinggung ke mana arah dukungannya pada Pilpres mendatang, La Nyalla menjawab dengan tegas tak akan menjagokan Prabowo Subianto maju sebagai capres pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Saya pribadi saya bilang sulit Prabowo untuk mengalahkan Jokowi sangat sulit. Saya kan di bawah, di jaringan saya pun banyak yang tidak berharap kalau Prabowo maju, mereka berharap Prabowo menjadi king maker," ungkapnya.
Baca juga: Prabowo dan Ahmad Heryawan Hadiri Ijtima Ulama
"Kita sudah tau lah, kita dengan sudah tahu siapa Prabowo kan. Susah mau menang dari mana?," sambungnya.
Lebih lanjut, ia menyarankan para ulama untuk mengusulkan capres di luar nama mantan Danjensus Kopasus itu. Misalnya saja, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sampai Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
La Nyalla menilai, jika Prabowo menjadi king maker pada Pilpres 2019, maka bukan hal mustahil menurutnya tahun depan akan terealisasi untuk ganti presiden.
"Harapan saya Pak Prabowo orang yang istilahnya sudah orangtua kita. Harusnya mau memberikan kesempatan pada yang muda-muda untuk maju. Kalau Pak Prabowo lagi lawan Pak Jokowi, kalau saya kasihan Pak Prabowo energinya habis," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N