Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Makin Panas, Trump Ancam Tarif Tambahan Jika Xi Jinping.....

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Makin Panas, Trump Ancam Tarif Tambahan Jika Xi Jinping.....

Pantau.com - Presiden Donald Trump hari Senin (10 Juni 2019) mengancam akan mengenakan tarif impor baru atas barang-barang buatan China bernilai 325 miliar dolar, kalau Presiden Xi Jinping tidak mau mengadakan perundingan dagang baru dengannya bulan ini.

Trump mengatakan kepada jaringan televisi CNBC hari Senin pagi (10 Juji 2019) bahwa dia berharap bisa bertemu dengan Presiden Xi di Osaka, Jepang dalam KTT para pemimpin G-20 pada tanggal 28 dan 29 Juni.

Baca juga: Nasib Pabrik Pensil saat Ujian Sekolah Gunakan Sistem Digital

China belum mengkonfirmasi Xi akan hadir dalam pertemuan itu. Trump mengancam akan mengenakan tarif impor baru itu, sebagai tambahan atas tarif yang telah dikenakannya atas barang-barang China bernilai 200-miliar dolar AS, kalau Xi tidak hadir.

Perundingan dagang yang telah berlangsung berbulan-bulan telah terhenti. Amerika menuduh China mundur dari berbagai syarat perdagangan yang telah disepakati bersama, tapi China membantah tuduhan Amerika itu.

Pernyataan Kementerian LN China mengatakan, “Kami tidak ingin terlibat perang dagang, tapi kalau perlu, kami tidak takut. Kalau Amerika siap untuk mengadakan konsultasi atas dasar persamaan hak, pintu kami terbuka lebar. Tapi kalau Amerika ingin terus meningkatkan sengketa perdagangan, kami akan membalasnya dengan tegas dan tekun.” ​

Baca juga: Dinilai Tak Berharga, China Justru Berencana Beli Bisnis Thomas Cook

Trump tampaknya menyampaikan ancaman itu sebagai tanggapan terhadap Kamar Dagang AS, yang telah mengkritiknya karena menggunakan ancaman tarif untuk memaksa Meksiko berbuat lebih banyak untuk menghentikan aliran migran melintasi perbatasan selatan Amerika Serikat.

Trump mengecam Kamar Dagang Amerika, dan mengatakan badan itu memiliki prioritas yang salah.

"Mereka seharusnya mulai mewakili Amerika Serikat, bukan semata-mata sebagai perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota Kamar Dagang AS," pungkas Trump.

rn
Penulis :
Nani Suherni