Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Menentang Perdagangan Senjata, Menteri di Australia Terima Ancaman Pemerkosaan

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Menentang Perdagangan Senjata, Menteri di Australia Terima Ancaman Pemerkosaan

Pantau.com - Menteri Lingkungan Hidup negara bagian Queensland, Australia, Leeanne Enoch mendapat ancaman diperkosa dan dibunuh setelah mengecam reklame yang mempromosikan perdagangan senjata.

Reklame dari pedagang senjata Gun World dipasang di daerah pemilihan sang menteri.

Reklame itu menampilkan sosok wanita yang mengenakan pakaian bertema Santa dengan memegang pistol, dengan slogan 'Santa tahu hadiah Natal yang anda sangat inginkan".

Enoch yang sebelumnya menjabat Menteri Usaha Kecil memposting petisi di akun Facebook miliknya, meminta agar reklame itu diturunkan. Menurutnya, hal itu tidak mencerminkan masyarakat yang kita inginkan, masyarakat yang bebas dari senjata.

"Reaksi pertama saya yaitu ketakutan," kata Enoch, seperti dikutip ABC, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Presiden China Resmikan Jembatan Laut Terpanjang di Dunia

Postingannya itu mendapat ribuan komentar alam akun Facebokk-nya.

Di antaranya ada yang menulis. "semoga orang masuk kerumahmu, memperkosa, dan membunuhmu", "tembak saja si jalang ini", serta "ingat hal itu saat (kau) diperkosa".

Enoch mengaku sempat memikirkan apakah ia benar-benar berada dalam bahaya. Menurutnya, mereka ini adalah pendukung penghapusan UU Senjata dan punya akses ke senjata.

Tanggapan kelompok lobi industri senjata

Postingan Enoch di Facebook memicu kemarahan kelompok lobi industri senjata, Shooting Industry Foundation of Australia (SIFA).

SIFA menuduh Enoch ingin menyingkirkan semua senjata dari masyarakat.

"Sangat memalukan jika usaha kecil yang legal, terbuka, dan etis harus jadi sasaran anggota DPR Queensland dari Partai Buruh," kata SIFA.

"Begitu memalukan polkitisi yang sama juga menteri urusan usaha kecil," tambahnya.

Kelompok lobi industri senjata menyebut petisi Enoch sebagai alasan mereka mendukung kampanye yang disebut "Flick em" dalam pemilu di negara bagian itu akhir tahun lalu.

SIFA menyumbang $220.000 ke kampanye Flick em yang menelan biaya $555,640 saat itu.

Kampanye Flick em bertujuan untuk memaksa Parlemen Queensland memiliki komposisi tanpa mayoritas (Hung Parliament).

Parpol-parpol kecil yang mendapatkan keuntungan dari kampanye ini di antaranya Partai One Nation dan Katter's Australian Party (KAP), yang dipimpin Bob Katter, mertua dari Direktur SIFA Robert Nioa.

Sebagai kelompok lobi industri senjata, SIFA mendorong kategorisasi ulang beberapa jenis senjata, termasuk jenis Alder yang kontroversial.

Perusahaan milik Robert Nioa merupakan importir senapan Alder ke Australia.

Juru bicara SIFA Laura Patterson mengatakan, pelecehn yang dialami Menteri Enoch tak dapat diterima. "Secara pribadi saya sangat sesalkan. Saya yakin perilaku semacam itu dikutuk oleh Industri Menembak Australia," ucapnya.

Baca juga: Duh, Remaja Ini Habisi Nyawa Teman Sosmed Lantaran Cintanya Ditolak

Penulis :
Noor Pratiwi