Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Mengenal Asal Muasal Umat Islam Diwajibkan Puasa Sebulan Penuh

Oleh Rifeni
SHARE   :

Mengenal Asal Muasal Umat Islam Diwajibkan Puasa Sebulan Penuh

Pantau.com - Ramadhan memang ajang perbaikan diri bagi umat Islam dengan melakukan ibadah puasa dan melakukan serangkaian amal ibadah lainnya. Tapi sebenarnya, bagaimana asal muasal Allah SWT mewajibkan berpuasa selama sebulan penuh waktu Ramadhan?

Mengutip 'Materi Puasa Ramadhan' karya Yunus Hanis Syam yang diterbitkan Elmatera, Yogyakarta pada 2017, aktivitas puasa telah dilakukan jauh oleh umat-umat terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW. Namun, dilakukan dengan cara dan tuntutan yang berbeda.

Pada saat itu, Nabi yang baru hijrah ke Madinah mendapati kaum Yahudi mengikuti Nabi Musa berpuasa setiap bulan Muharram sebagai rasa syukur karena berhasil selamat dari kejaran Fir'aun. Lalu, Nabi pun akhirnya ikut berpuasa setiap tanggal 10 Muharram, yang kemudian diikuti oleh para sahabat.

Beberapa waktu kemudan, di Tahun ke-2 Hijriyah pada bulan Sya'ban, Allah menurunkan perintah untuk berpuasa, yang tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 183.

"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelummu, agar kamu betaqwa," tulis buku itu mengutip ayat Al-quran.

Baca juga: Bulan Ramadhan Waktunya Kurangi Sampah Makanan

Selanjutnya, mengapa puasa harus dilakukan satu bulan selama bulan Ramadhan, karena benar-benar diperintahkan secara langsung dan ditentukan oleh Allah tanggal dan bulannya, yakni awal Ramadhan hingga akhir Ramadhan.

"(Beberapa hari yang ditentukan itu adalah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas mengenai petunjuk itu dan pembeda (yang hak dan batil)," tambahnya sebagaimana tertulis dalam surat Al-Baqarah ayat 185.

Yunus kemudian menambahkan dalam bukunya, bagaimana Ramadhan bukanlah sembarang bulan, melainkan bulan istimewa di mana umat islam diminta mengesampingkan permasalahan dunia, dan waktunya untuk menyucikan jiwa dengan mendekatkan diri pada tuhannya.

Baca juga: Mau Pakai Baju Kembaran Sekeluarga Buat Lebaran? Perhatikan 5 Hal Ini

"Puasa juga mengajarkan sikap hati-hati dalam beribadah. Orang yang sedang mengerjakan puasa dengan sungguh-sungguh biasnaya bertanya banya hal yang dikhawatirkan dapat merusak puasanya," tulis Yunus.

"Terkadang bertanya tentang hukumnya bagaimana mandi di siang hari, kemasukan air saat mandi, buang air di dalam kolam, atau pertanyaan yang menggoda hati sebagai rasa kehato-hatian. Sikap yang menjadi salah satu orang bertakwa," tutupnya.

rn
Penulis :
Rifeni