
Pantau.com - Pesawat mliter Chili yang dilaporkan hilang kontak dan dinyatakan jatuh dalam perjalanan ke Antartika dikonfirmasi telah ditemukan pada Kamis kemarin, menurut pejabat setempat.
Menteri Pertahanan Alberto Espina dalam onferensi persnya mengatakan mereka telah menemukan pesawat dan jasad manusia dari 38 penumpang yang berada di pesawat saat lepas landas dari Chili bagian selatan.
Para pejabat menyakini bahwa mereka yang berada di pesawat sudah meninggal dunia, dan menambahkan hampir tidak mungkin menemukan mereka yang selamat.
Baca juga: AU Chili: Pesawat Militer dengan Rute Antartika Dinyatakan Jatuh
C-130 Hercules lepas landas pada Senin 9 Desember 2019, dari pangkalan di bagian selatan Chili dalam misi penerbangan pemeliharaan untuk pangkalan di Antartika. Kontak radio pesawat militer ini hilang 70 menit usai lepas landas.
Pesawat itu terbang di atas Drake Passage, laut di antara ujung selatan Amerika Selatan dan Antartika, yang terkenal karena perubahannya yang cepat dan sering kali terjadi cuaca buruk.
Berjam-jam setelah itu, Angkatan Udara menyatakan bahwa pesawat dinyatakan hilang. Pada Rabu (11/12), sebuah pesawat yang dikerahkan untuk pencarian menemukan puing-puing di lautan yang diyakini berasal dari pesawat Hercules itu.
"Sisa-sisa manusia yang kemungkinan besar penumpang telah ditemukan di antara beberapa bagian pesawat," kata Jenderal Angkatan Udara Arturo Merino, dilansir Al Jazeera. "Saya merasakan sakit yang luar biasa untuk kehilangan mereka."
Baca juga: Pesawat Hercules Berpenumpang 38 Orang Hilang!
Tiga dari 38 penumpang itu merupakan warga sipil, termasuk Igancio Parada (24) yang berada di tahun terakhir studinya di Universitas Magallanes. Ia menuju Antartika untuk mempelajari sistem air minum di pangkalan militer.
Selain itu, ada Vlaudia Manzo (37) yang merupakan satu-satunya wanita di pesawat tersebut. Ia bertugas di layanan Angkatan Udara. Ia juga menjabat sebagai salah satu peasihat penelitian Parada. Satu lagi warga sipil adalag Jacob Pizzaro (38).
Pencarian pesawat ini dilakukan dengan 23 pesawat dan puluhan kapal dari Argentina, Brasil, Amerika Serikat, Inggris, Uruguay, dan tentunya Chili. Jenderal Cristian Pizzaro mengatakan bahwa sisa-sisa jasad manusia pertama yang ditemukan akan tiba di darat pada Jumat (13/12/2019), ketika proses identifikasi dimulai.
- Penulis :
- Kontributor NPW