Pantau.com - Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bogor, Tomi Elyus angkat bicara soal sosok E yang dpat mengunakan ponsel dalam bertransaksi narkotika jenis sabu meskipun pelaku berada di dalam lapas.
Tomi mengungkapkan ponsel yang digunakan oleh tersangka E itu merupakan kiriman dari pihak keluarganya. Dalam menyelundupkan ponsel itu, keluarga dari tersangka E menggunakan modus menyembunyikan di dalam bungkusan gula.
Baca juga: Berada di Lapas, Bagaimana Pemasok dan Bandar Sabu Nunung Berkomunikasi?
"Ponsel disembunyikan dalam tumpukan gula. Gulanya dari keluarga," ucap Tomi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2019).
Dengan adanya penyelundupan itu, Tomi berdalih bahwa pihaknya tidak dapat mengawasi secara penuh aktivitas para narapidana. Sebab, jumlah narapidana di Lapas Kelas IIA Bogor disebut telah melebihi kapasitas hingga 300 persen.
"Kita tidak bisa membendung teknologi. Lapas Bogor adalah lapas medium yang sudah over kapasitas. Harusnya menampung 300 narapidana, tapi saat ini ada sekitar 900 narapidana," jelas Tomi.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menyebut sosok E yang merupakan pemasok sabu kepada bandar langgan Tri Retno Prayudati alias Nunung, kerap berkomunikasi dengan menggunakan ponsel dari dalam lapas.
Baca juga: Cerita Peredaran Sabu ke Nunung: Dari Lapas hingga Ditaruh di Tiang Listrik
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Hadi Moheriyanto (HM) yang ditangkap bersamaan dengan Nunung dan suaminya pada Jumat, 19 Juli 2019.
"Komunikasi antara tersangka E dan tersangka HM alias TB dilakukan menggunakan ponsel. E ini ditahan di Lapas Kelas IIA Bogor, Jawa Barat, terkait kasus penyalahgunaan narkotika," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2019).
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
