
Pantau.com - Alan Hogg (64) yang berasal dari Edinburgh, dan istrinya Thai Nod Suddaen (61) dilaporkan hilang dari rumah mereka di provinsi Phrae pada hari Kamis lalu. Hingga akhirnya ditemukan tewas bersimbanh darah.
Dalam pemeriksaan, polisi menemukan noda darah di wastafel dan sekitar kolam di rumah tersebut. Sementara, telepon genggam milik Suddaen masih diisi di rumah ketika polisi tiba. Penyelidikan pun dilakukan oleh aparat berwajib.
Baca juga: Geger! Pria Selandia Baru Ini Bunuh Ratusan Ekor Elang Baji dengan Racun Kimia
Selang 5 hari polisi pun berhasil meringkus tiga pria yang diduga pelaku. Dikutip dari The Guardian, Selasa (25/9/2018), Jenderal Polisi Polisi Sanpat Prabpudsa mengatakan telah menangkap tiga orang terkait hilangnya miliuner asal Inggris itu.
"Kami telah menangkap tiga orang yang mengaku membunuh pasangan itu dan mengubur tubuh mereka jauh dari rumah.
Dia mengatakan polisi percaya kejahatan itu terkait dengan sengketa keluarga yang sedang berlangsung yang dialami pasangan itu dengan saudara ipar Hogg, Warut Satchakit, yang tinggal di daerah setempat.
"Saudara ipar itu punya masalah dengan uang dan ada masalah keluarga," katanya.
Baca juga: Penampakan Lubang Menganga di Queensland Australia
Polisi mengatakan ketiga pria yang ditangkap atas pembunuhan itu telah memberi tahu di mana saja kedua mayat tersebut dikuburkan. "Kami tahu tempat mereka dikuburkan, saya pikir kami dapat menemukan mayat hari ini," kata Prabpudsa.
Hogg, yang bekerja sebagai insinyur dan seorang pengusaha, telah pindah ke Thailand beberapa tahun yang lalu dan membangun rumah mewah berlantai tiga di provinsi Phrae. Sementara itu, putri pasangan itu, Robyn, terbang ke Thailand dari Inggris pada akhir pekan untuk membantu pencarian.
- Penulis :
- Widji Ananta