
Pantau.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong dan meminta Komisi III untuk segera melakukan pembahasan dengan Kementerian Hukum dan HAM (KemenkumHAM) terkait kasus tepergoknya terpidana kasus korup proyek e-KTP Setya Novanto saat pelesiran di sebuah toko bangunan di Padalarang.
"Saya minta dan mendorong Komisi III untuk melakukan pembahasan dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk mencari solusi agar tidak terulang kembali," ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2019).
Baca juga: Setya Novanto Akan Dipantau CCTV 24 Jam Selama di Rutan Gunung Sindur
Bamsoet mengatakan, sebetulnya peraturan dalam lapas sudah sangat ketat. Selain itu, dalam rapat Komisi III di DPR RI juga selalu menjadi fokus pembahasan.
"Sekarang tinggal bagaimana aturan itu diterapkan secara adil, karena jangan melihat narapidana itu sebagai apa seseorang yang dihabisi mereka yang di sana orang-orang yang sedang dibina oleh negara untuk kembali ke jalan yang benar," ungkapnya.
Berdasarkan pemberitaan, ini bukan kali pertama kasus narapidana terlihat atau tepergok pelesiran dari tahanan. Berbicara mengenai hal itu Bamsoet merasa terlalu jauh jika Menkumham Yasonna Laoly didorong untuk dicopot.
"Terlalu jauh, copot mencopot itu kewenangan presiden," tandasnya.
Baca juga: Kadivpas Jabar: Wanita yang Bersama Setnov saat Pelesiran Adalah .....
Sebelumnya diberitakan, terpidana kasus korupsi e-KTP Setya Novanto kembali buat sensasi. Jumat kemarin, 14 Juni 2019, beredar foto yang memperlihatkan eks ketua DPR itu tengah berada di suatu toko bangunan di daerah Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Setnov tak sendiri, namun bersama sang istri Deisti Astriani Tagor serta pengawalnya.
Dalam foto yang beredar, Setnov tampak mengenakan kemeja lengan pendek, kepalanya memakai topi hitam, dan wajahnya ditutup masker. Di foto tersebut, Setnov tampak berbincang dengan seorang wanita berjilbab yang membawa tas berwarna merah.
rn- Penulis :
- Adryan N