
Pantau.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi negara yang diminati untuk berinvestasi.
Salah satunya kata dia, pengembangan industri mobil listrik yang dipadukan dengan litium baterai yang di bangun di Morowali, Sulawesi Tenggara. Industri ini bukan hanya menggandeng investor China, namun juga dari Jepang turut dilibatkan yang nilai investasinya dinilai mencapai USD 4 miliar.
"Kita sudah punya detailnya, semua mobil listrik akan kita padukan karena litium baterai, kita bangun di Morowali, sudah ground breaking, saya sendiri udah kesana, ini unbelivable, orang bilang China semua, enggaklah emang kita kita bego apa," ujarnya disambut tepuk tangan dalam sebuah acara di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: Sindiran Maut Sri Mulyani untuk Pihak yang 'Nyinyirin' Ekonomi RI
Luhut menilai Indonesia terlalu besar untuk menggadaikan profesionalisme kepada sebuah negara.
"Engak mungkin saya lacurkan profesionalimse saya, no way, enggak bisa," katanya.
Oleh karena itu kata dia, sebagai orang yang turut menjadi bagian dari pengambilan keputusan di Pemerintahan ia mengaku tetap menjadi profesionalisme.
"Saya ingat anak buah saya yang gugur saat operasi, juga komandan, masa saya khianati mereka," ungkapnya.
Baca juga: Sri Mulyani: Jokowi Bangun Infrastruktur Bukan Hobi, tapi...
Tak hanya itu kata dia, hal ini juga dijaga betul oleh jajaran pemerintah lainnya mulai dari Presiden hingga Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Sehingga Luhut menyinggung pihak-pihak yang justru menyinggung jajaran pemerintahan dengan sebutan Menteri Utang.
"Karena saya bagian dari proses pengambilan keputusan dan kebetulan (juga) pemimpin saya, juga Bu Ani. Jadi kalau ada yang bilang menteri utang; neneknya menteri utang," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni