
Pantau.com - Subsidi energi diprediksi akan mencapai lebih dari Rp150 triliun atau melebihi target proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp94,53 triliun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, jumlah tersebut meningkat 69 triliun dibandingkan proyeksi APBN 2018.
"Subsidi tahun ini berapa pak? Plus minus Rp145-150 triliun. Naik Rp69 triliun dari APBN menjadi Rp150 triliun. Gampangnya begini listrik, Rp60 triliun, BBM Rp30 triliun, elpiji Rp60 triliun," kata Jonan dalam diskusi yang digelari di Hotel Raffles Jakarta, Senin (26/11/2018).
Baca juga: Ditanya Soal Pernyataan Prabowo Soal Kredit, Pejabat BI ogah menanggapi
Kendati dianggap membebani negara, menurut Jonan penerimaan negara dari sektor ESDM juga meningkat mencapai 100 persen dari target yang ditentukan.
"Tapi kalau Anda lihat membebani keuangan negara nggak, jawabannya iya. Namun begini, tolong jangan dipotong-potong, penerimaan negara dari sektor ESDM juga naik, targetnya Rp150 triliun, maaf, kalau nggak salah Rp120 triliun plus pajak Rp150 triliun. Sekarang ini penerimaan negara hampir kira-kira Rp300 triliun," katanya.
Baca juga: Bukan Ronaldo, Ini Deretan Orang dengan Asuransi Paling Aneh
Sehingga Jonan menilai, kenaikkan subsidi ini semestinya tidak maslahah karena penerimaan dinilai mencapai dua kali lipat.
"Penerimaan negara double, jadi kalau kita lihat, itu penerimaan dari total Rp 150 triliun menjadi Rp 300 triliun. Subsidi naik Rp96 triliun, anggap aja Rp100 triliun, menjadi Rp150 triliun. Penerimaan negara dari Rp150 triliun menjadi Rp300 triliun. Ini mestinya tidak masalah," pungkasnya
- Penulis :
- Nani Suherni