Pantau.com - Ada yang berbeda dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pesantren Darul 'Ulum Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12/2018). Jika biasanya Jokowi membuka sesi tanya jawab dan memberi hadiah sepeda, namun dalam kunjungannya kali ini urung dilakukan.
"Enggak, biasanya kita memberi sepeda. Tapi karena ini tahun politik memberi sepeda tidak boleh. Tidak boleh oleh aturan KPU," kata Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Jokowi Akui Elektabilitasnya Menurun saat Sambangi Jambi, Ini Penyebabnya
Saat itu, Jokowi memanggil dua orang untuk maju ke depan saat ia sedang berpidato. Dua orang yang maju yakni santri di Darul 'Ulum bernama Gusti Muhammad Firdaus dan Prihartini.
Kepada Prihartini yang akrab disapa Mbak Tin, Jokowi menanyakan tiga agama yang ada di Indonesia. "Agama Islam, Kristen, Buddha," jawab Mbak Tin.
"Nggih, sampun. Maturnuwun. Jangan minta sepeda, kenapa nengok-nengok? Foto?" tanya Jokowi.
Lalu ia pun memberikan kesempatan kepada Tin untuk berfoto bersamanya. "Kalau boleh sudah saya kasih sepeda tadi. Jadi memang aturan itu harus kita jalankan. Jadi enggak boleh," kata Jokowi.
Baca juga: Ini Alasan Lembaga Adat Melayu Beri Gelar Presiden Jokowi Datuk Seri Setia Negara
Kemudian Gusti yang berasal dari Banjarmasin dan sudah selama enam tahun menjadi santri di Darul 'Ulum ditanya empat nama suku dan nama tempat asalnya.
"Suku Dayak di Kalimantan. Suku Jawa di Pulau Jawa. Suku Banjar di Kalimantan. Suku Madura di Pulau Madura," ucap Gusti.
Sama seperti Tin, Gusti pun mendapatkan kesempatan untuk berfoto dengan Presiden.
Keduanya memanfaatkan momentum itu dengan sangat baik seakan tidak ingin kehilangan kesempatan langka tersebut.
- Penulis :
- Adryan N
