Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Tanggapi Pilpres 2019, BKPM: Paslon Oposisi Berikan Pernyataan Pro Investasi

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Tanggapi Pilpres 2019, BKPM: Paslon Oposisi Berikan Pernyataan Pro Investasi

Pantau.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mencatat data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) untuk periode tahun 2018 yang mencapai Rp721,3 triliun. 

Dari total investasi tersebut, realisasi investasi periode Triwulan IV (Oktober Desember) 2018 menyumbang Rp185,9 triliun atau 25,8 persen dari capaian realisasi tahun 2018.

Selama Triwulan IV tahun 2018, realisasi PMDN sebesar Rp86,9 triliun, naik 28,6 persen dari Rp67,6 triliun pada periode yang sama tahun 2017, dan PMA sebesar Rp99,0 triliun, turun 11,6 persen dari Rp112,0 triliun pada periode yang sama tahun 2017.

"Berdasarkan diskusi dan investor besar, di triwulan IV, ada optimisme pemilu 2019. Jadi, tentunya di triwulan IV kita mengalami pencalonan capres-cawapres, program kampanye dan wawancara-wawancara jua pernyataan kedua paslon. Itu respon investor secara umum dunia investasi cukup optimis," ujar ketua BKPM Thomas Lembong, saat jumpa pers di kantornya, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).

Baca juga: Perusahaan Pariwisata Kena Catatan Amnesty Internasional karena Israel

Ia menyampaikan optimisme tersebut tak lepas dari ekspektasi pasar yang mengharapkan stabilitas dan kontinuitas. Menurutnya, arah kebijakan dari kedua paslon pro investasi dan optimisme. 

"Itu adalah base case. Asumsi pasar dan ekspektasi pasar. Tapi hemat saya, paslon oposisi memberikan pernyataan yang bersifat pro investasi sehingga ada optimisme bahwa kalaupun ada surprise, berarti bukan base case, arah kebijakan tidak akan berubah," paparnya.

"Arah kebijakan pemerintah tetap akan berarah kepada reformasi perekonomian, rasionalisasi, internasionalisasi. Itu hasil diskusi dari investor. Disamping recovery dari perang dagang yang sempat jadi masalah," imbuhnya.

Sementara dari faktor eksternal kata dia, adanya gencatan senjata dari perang dagang Amerika Serikat dan China di triwulan IV membantu memulihkan iklim investasi.

"Soal perang dagang AS mengekskalasi perang dagang di Maret dan April. Itu shock yang signifikan sentimen invest secara global. Data UN, menunjukan FDI (Foreign Direct Investment) internasional secara global turun 20 persen," katanya. 

Baca juga: Catat Nih 5 Jenis Usaha dan Daerah Tertinggi Investasi

Menurutnya, tahun lalu adalah tahun yang sangat sulit untuk FDI secara global. Namun imbuhnya, menjelang triwulan IV, shock ini mulai reda, orang mulai menyesuaikan dan kepercayaan orang mulai pulih. Perang dagang orang optimis bisa selesai.

"Lalu, ada pernyataan bersama di G20 bahwa mereka akan kembali berunding untuk selesaikan perang dagang. Ada recovery sentimen di triwulan IV yang sebelumnya diihantam perang dagang, di triwulan II," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni