Pantau.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyampaikan terima kasih kepada Predisen Rusia Vladimir Putin dan Pan American Health Organization (PAHO) untuk persediaan obat-obatan ke negara yang tengah dilanda krisis itu.
"Saya ingin sampaikan terima kasih yang mendalam utuk Pan American Health Organization dan Presiden Vladimir Putin, untuk persedian obat yang terus-menerus tiba setiap minggunya," kata Maduro, Kamis, 21 Februari 2019.
Baca juga: Perbatasan Laut Kepulauan Antiles Venezuela Kembali Dibuka, AS Makin Berkuasa?
Namun, Maduro menegaskan bantuan kemanusiaan itu bukanlah pro bono, dan mengatakan Venezuela membayar semua kewajiban negara itu, seperti dilansir Sputnik, Jumat (22/2/2019).
Pada Kamis, 21 Februari 2019, 7,5 ton obatan-obatan dari Rusia tiba di Venezuela. Presiden menjelaskan, pengriman tersebut membantu mengembangkan sistem impor Venezuela, dan mencatat negara tersebut berada dalam kondisi blokade dan penganiayaan dari pemerintah imperialis Amerika Serikat dalam bidang ekonomi.
China, Kuba, India, Palestina, dan Turki juga merupakan negara-negara yang memberikan bantuan obat-obatan dan peralatan medis ke Venezuela. Presiden Nicolas Maduro juga mengatakan, Venezuela telah setuju untuk menerima bantuan kemanusiaan dari Uni Eropa.
Baca juga: Oposisi Juan Guaido Bakal Bekukan Aset Pemerintah Venezuela?
"Wakil Presiden Delcy Rodriguez mengadakan pertemuan penting dengan Uni Eropa dan menerima tawaran untuk pendanaan senilai 2 miliar Euro, serta bantuan teknis kemanusiaan melalui sistem PBB," kata Maduro.
Oposisi Venezuela berusaha untuk membawa bantuan kemanusiaan yang dikumpulkan oleh berbagai negara, dan menyatakan krisis kemanusiaan di Venezuela sangat parah. Namun, pihak berwenang telah mengklaim dan mencegah bantuan untuk melintasi perbatasan.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
