Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Tingkatkan Antisipasi Topan Yutu, Filipina Kosongkan Wilayah Pesisir Pantai

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Tingkatkan Antisipasi Topan Yutu, Filipina Kosongkan Wilayah Pesisir Pantai

Pantau.com - Filipina meningkatkan peringatan Topan Yutu dan mulai mengungsikan masyarakat pesisir, yang terancam badai gelombang, longsor dan banjir, yang dipicu angin kencang dan hujan.

Topan Yutu, yang mengakibatkan malapetaka pada pekan lalu dengan serangan langsung terhadap kepulauan Mariana Utara, Amerika Serikat, diperkirakan mendarat pada Selasa pagi dan bergerak melintasi pulau utama Luzon sebelum meninggalkan Filipina 24 jam kemudian, kata badan cuaca negara PAGASA.

Pada pertengahan Senin pagi, Yutu berada di sekitar 400 kilometer timur daratan dan melemah dengan kecepatan angin tetap 150 kilometer sejam, dengan hembusan 185 kilometer sejam, dari 170 beberapa jam sebelumnya.

Baca juga: Parpol Terbesar Thailand Gelar Pertemuan Jelang Pemilihan Umum

Kecepatan angin tersebut kurang kuat dibanding empat hari lalu, ketika topan kuat dengan kecepatan angin lebih dari 270 kilometer sejam melalui Marianas, kepulauan Pasifik Barat Amerika Serikat berpenduduk 52.000 orang, merobek atap, menjungkirkan kendaraan dan memutus aliran listrik dan air.

Pihak berwenang di provinsi Isabela dan Cagayan mulai menggerakkan penduduk di kota pesisir ke pusat pengungsian wilayah Cordillera, yang bergunung-gunung, bersiaga menghadapi longsor.

Peringatan di tiga provinsi di Luzon utara dinaikkan menjadi tingkat 3 pada skala keparahan 5, dan 28 lagi memakai peringatan paling awal 1 dan 2, dengan angin kencang dan hujan diperkirakan menerjang pada Senin.

Topan itu dikenal di tempat tersebut dengan sebutan Rosita, akan menjadi pukulan ke-18 terhadap Filipina pada tahun ini dan datang enam pekan sesudah topan kuat Mangkhut merusak Luzon, memicu longsor, yang menewaskan puluhan orang dan merusak hasil panen bernilai sekitar 180 juta dolar.

Baca juga: Berani Coba, Naik Pesawat Terbang Bertenaga Baterai?

Sekolah diliburkan sedikitnya di lima provinsi dan nelayan di Luzon dan pesisir timur disarankan tidak melaut, dengan peringatan gelombang badai hingga tiga meter di enam provinsi.

Semua layanan kapal di kota pelabuhan Batangas, sekitar 83 kilometer selatan Manila, dihentikan pada Senin.

Sekitar separuh dari 105 juta penduduk Filipina tinggal di wilayah Luzon. Negara itu dilanda rata-rata 20 topan setiap tahun.

Penulis :
Widji Ananta