
Pantau.com - Masih ingat dengan #SaveRioDewanto yang sempat menggema di lini masa beberapa waktu lalu, menyusul mencuatnya kasus Ratna Sarumpaet yang membohongi publik karena operasi plastik.
Ya, Ratna adalah orang penting bagi Rio, karena wanita itu adalah ibunda dari istrinya, Atiqah Asiholan, yang berarti Ratna mertua bagi Rio.
Rio dan Atiqah sempat bersembunyi dari publik akibat kasus yang menyeret Ratna, bahkan keduanya mematikan kolom komentar di akun media sosial Instagram masing-masing. Meluncurkan produk fashion, di mana Rio bertindak sebagai Kepala Creative Apparel Filosofi Kopi, di Jalan Mentawai, Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (2/11/2018), Rio mulai berani tampil di depan publik, bahkan berkenan diwawancarai.
Pada awalnya terlihat jelas bahwa Rio menghindar dari para awak media, sesekali mengalihkan pandangan, bahkan berusaha mengajak orang lain untuk mengobrol demi menghindar dari terlontarnya 'pertanyaan yang tak diinginkan', khususnya soal mertuanya atau bahkan istrinya.
"Soal ini (peluncuran produk) saja ya mas," ujar Rio sebelum diwawancarai.
Baca juga: Ditanya soal Ratna Sarumpaet, Begini Jawaban Rio Dewanto
Akhirnya mau lah pria itu bercerita dan bercuap-cuap, bagaimana perjuangannya membuat desain dan sebagainya. Bahkan dalam acara pun, Rio sempat melakukan presentasi dengan antusias.
Tapi bukan pewarta namanya jika tidak menganut prinsip 'tidak ada salahnya mencoba'. Saat pertanyaan tentang acara semua telah digali, tiba-tiba dengan wajah polos, salah satu presenter televisi dengan muka tanpa dosa berceletuk, "Support orangtua gimana mas?"
Baca juga: Kasus Wajah Bengkak Ratna Sarumpaet Mencuat, #SaveRioDewanto Ramai
Mendengar pertanyaan itu, masih dengan puluhan wartawan yang menyorotinya, Rio dengan muka datar secara otomatis balik kanan dan bergabung bersama kawan-kawannya yang telah berkumpul di bar, tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada para wartawan yang cukup kaget dengan reaksinya.
Sementara itu, kini Ratna memang telah ditahan di Polda Metro Jaya, dan telah ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap menyebarkan hoax dan menciptakan kebohongan.
- Penulis :
- Rifeni