Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ini Virus yang Mengintai Bayi Saat Terima Donor ASI

Oleh Rifeni
SHARE   :

Ini Virus yang Mengintai Bayi Saat Terima Donor ASI

Pantau.com - Kesadaran seorang ibu tentang pentingnya ASI eksklusif membuat donor ASI semakin berkembang. Tentu saja, ada alasan mengapa seorang bayi membutuhkan ASI dari wanita yang bukan ibunya. Misalnya, ASI tidak keluar karena kelahiran prematur atau bahkan karena si bayi adalah anak adopsi. Meskipun sangat membantu, donor ASI bukanlah pilihan terbaik.

"ASI adalah cairan hidup yang merupakan makanan terbaik bagi bayi, tapi sayangnya ASI juga dapat menularkan berbagai virus," kata dr Elizabeth Yohmi, SpA, IBCLC dari Satgas ASI IDAI.

Baca juga: Amankah Mengonsumsi Obat Flu Bagi Ibu Hamil?

WHO sendiri mengumumkan bahwa kemungkinan penularan HIV lewat ASI adalah sebesar 5 - 20 persen. Bahkan jika tidak mengkonsumsi obat antiretroviral (ARV), menyusui selama 2 tahun atau lebih sudah dapat melipatgandakan risiko bayi terinfeksi HIV sekitar 40 persen.

Selain HIV, salah satu jenis penyakit yang dapat ditularkan lewat donor ASI adalah infeksi Human Lymphotrophic Virus (HTLV). Berbeda dengan HIV, virus ini menginfeksi sel limfosit di dalam tubuh dan memicu munculnya kanker darah atau leukimia dan merusak sistem saraf.

Sebelum melakukan donor ASI, ibu sebaiknya menjalani pemeriksaan menyeluruh mengenai adanya risiko penyakit menular. Pemeriksaan pada ibu ini bisa dilakukan di laboratorium klinis.

Agar terhindar dari ancaman virus dan bakteri berbahaya, ASI dari donor harus mendapat penanganan khusus, yaitu dilakukan prosedur pasteurisasi pretoria.

Baca juga: Bagaimana Sebaiknya Memberikan Wewangian Pada Bayi?

Caranya, ASI sebanyak 50-150 mL ditempatkan dalam wadah kaca tertutup 450 mL lalu dimasukkan dalam panci aluminium 1 liter. Tuangkan air mendidih sebanyak 450 mL atau lebih kemudian tunggu selama 30 menit.

Penulis :
Rifeni