
Pantau.com - Populasi dunia yang menua dan kondisi kesehatan yang kronis akan menambah jumlah peyandang disabilitas setiap harinya.
Majelus Umum PBB mendeklarasikan 3 Desember sebagai Hari penyandang Disabilitas Internasional pada 1992 guna menemukan solusi atas kesulitan dan masalah yang dihadapi para peyandang disabilitas.
Peringatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas. Selain itu peringatan ini juga bertujuan untuk memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas.
WHO menekankan bahwa keterbatasan fisik saat ini dipandang sebagai masalah hak asasi manusia. Bertambahnya penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan gangguan mental menjadi alasan meningkatnya disabilitas.
Baca juga: Erdogan Peringati Hari Penyandang Disabilitas Internasional
"Hambatan ini dapat diatasi, jika penyandang disabilitas, keluarga, pemerintah, organisasi nonpemerintah, dan para ahli bekerja sama," kata organisasi itu dalam laporannya, seperti dilansir Anadolu, Selasa (4/12/2018).
Menurut data WHO, satu miliar orang dari tujuh miliar penduduk dunia hidup dengan keterbatasan fisik. WHO mengungkapkan bahwa jumlah itu meningkat setiap tahunnya.
WHO juga mengatakan bahwa 80 persen penyandang disabilitas tinggal di negara berkembang, tetapi kebutuhan perawatan medis 50 persen dari mereka tak terpenuhi. Ada lebih dari 100 juta anak-anak yang menyandang disabilitas dan mereka empat kali lebih mungkin menjadi korban kekerasan.
“Di seluruh dunia, para penyandang disabilitas memiliki kesehatan yang lebih buruk, prestasi pendidikan yang lebih rendah, partisipasi ekonomi yang lebih sedikit, dan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi daripada orang-orang tanpa keterbatasan fisik," kata WHO.
Baca juga: Sopir Bus Usir Penumpangnya Usai Tak Berikan Jalan Bagi Disabilitas
- Penulis :
- Noor Pratiwi