Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Habiskan Dana Perbaikan Jalan, Truk Kelebihan Muatan di 3 Jembatan Ini Akan Ditindak

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Habiskan Dana Perbaikan Jalan, Truk Kelebihan Muatan di 3 Jembatan Ini Akan Ditindak

Pantau.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan 1 Agustus 2018 akan melakukan penindakan kepada para pelaku truk yang bermuatan lebih (Over Loading) yang kelebihan  muatannya mencapai 100 persen.

Dirjen Hubdar Budi Setyadi mengatakan, dari ketentuan yang berlaku akan diturunkan di 3 lokasi pilot project Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang.

"Tanggal 1 Agustus yang mau kita turunkan di tiga jembatan timbang Balonggandu Karawang,  Losarang di Indramayu, Widang di Tuban itu yang kelebihan barang 100 persen," ujarnya saat menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (23/7/2018).

Baca juga: PLN: Investasi PLTU Riau-1 Senilai 900 Juta Dolar AS

Selain itu pihaknya juga akan memberikan peringatan untuk kendaraan yang over. Pihaknya akan mengecat bagian kendaraan sebagai batas untuk dilakukan pemotongan bagi kendaraan yang over dimensi, bahkan akan ada peringatan tertulis.

Pihaknya menambahkan, bagi kendaraan yang telah terkena tindakan pengecatan diminta untuk segera melakukan penyesuaian sesuai dengan syarat yang ditentukan.

"Dan begitu kita lakukan pengeceten dengan pilok, kami  mohon penyesuaian segera sesuai syarat. Karena sebagain besar setelah keluar, bangun selesai bikin penjang sendiri," imbuhnya.

Ia menambahkan bagi yang kelebihan barangnya 100 persen maka akan diturunkan. Kemudian pihaknya sudah menyiapkan truk angkut yang akan mengantarkan sampai tujuan dan pembiayaan ditanggung perusahaan.

Sementara bagi ketentuan lain yang masih diperbolehkan ia meminta agar tenggang waktu yang ada dapat dimanfaatkan untuk melakukan penyesuaian.

Baca juga: Uji KIR akan Gunakan 'Smart Card', Apa Perbedaannya?

"Untuk kelebihan 75 persen satu bulan ini belum. Tapi jangan dimanfaatkan. Mulai sekarang belajar penyesuaian," imbuhnya. 

Sementara untuk beberapa perusahaan yang meminta waktu tambahan untuk penyesuaian sepeti Asosiasi semen, makanan minuman, hingga kebutuhan lainnya pihaknya mengajak untuk melakukan diskusi lebih lanjut bersama Menteri Perhubungan. Kendati demikian pihaknya tetap menegaskan agar para pengusaha mulai melakukan penyesuaian.

"Masalah waktu untuk penambahan truk dan sebagainya, saran saya, nanti kita coba diskusi dengan Pak Menteri memang untuk penambah alat transportasi tidak mudah tapi setidaknya bada penyesuaian tapi kalau butuh waktu nanti kita bicarakan dengan Pak Menteri minimal ada solusi," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni