Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indikator Politik: 35 Persen Masyarakat Tidak Puas dengan Kinerja Presiden Gegara Kebutuhan Pokok Naik

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Indikator Politik: 35 Persen Masyarakat Tidak Puas dengan Kinerja Presiden Gegara Kebutuhan Pokok Naik
Hasil lembaga survei Indikator Politik merilis tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) paling baru menurun 6 persen dalam sebulan. 35 persen masyarakat menilai kecewa karena pemerintah tidak bisa mengontrol naiknya harga kebutuhan pokok.

Kepuasan masyarakat dengan kinerja pemimpinnya drastis di angka 58,1%. Dimana sebelumnya bulan lalu yakni mencapai 64,1% pada 20-25 April 2022. Apa yang membuat Jokowi tidak popular di hati masyarakat? Alasan utama penurunan kepuasan publik itu bersumber dari isu kenaikan harga bahan-bahan pokok.

Lembaga survei Indikator Politik yang merekam data tersebut. Survei ini dilakukan pada 5-20 Mei 2022 dengan total 1.228 responden. Sampel diambil secara acak melalui telepon seluler. Sementara margin of error survei ini 2,9% dengan tingkat kepercayaan 92%.

Responden diberi pertanyaan seberapa puas responden atas kinerja Presiden Jokowi. Hasilnya, 58,1% menyatakan puas, dengan hasil sebagai berikut:

Sangat puas 8%
Cukup Puas 50,1%
Kurang puas 29,1%
Tidak puas sama sekali 6,1%
Tidak tahu 6,7%

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan faktor terbesar ketidakpuasan itu datang dari isu harga kebutuhan pokok yang melonjak. Dia mengulas ketidakpuasan yang sebelumnya datang dari isu kesehatan saat kasus COVID tak terkendali dan masalah lapangan pekerjaan.

"Ada 35% masyarakat yang mengatakan tidak puas terhadap kinerja Pak Jokowi. Apa alasan utamanya, clear, masalah harga-harga kebutuhan pokok meningkat. Sebelumnya itu yang paling tinggi (faktor ketidakpuasan) seperti zaman COVID sedang merajalela itu adalah COVID. Setelah COVID mulai bisa terkendali, itu isunya yang dianggap penting dan jadi sumber ketidakpuasan adalah penciptaan lapangan pekerjaan, sekarang adalah harga pokok meningkat," kata Burhanuddin dalam konpers virtual, Minggu, 15 Mei 2022.

Burhanuddin menyebutkan, dari seluruh responden yang memilih tak puas atas kinerja Jokowi, sebanyak 28,9% menyatakan harga-harga kebutuhan pokok meningkat, sedangkan sebesar 10,7% mengatakan bantuan tak merata.

Dia menuturkan dari 4 isu teratas yang menjadi sumber ketidakpuasan terhadap Jokowi, 3 di antaranya berkaitan dengan permasalahan minyak goreng. "4 isu teratas, 3 di antaranya berkaitan dengan isu minyak goreng," katanya.

Berikut 5 teratas alasan paling utama responden tidak puas pada kinerja presiden berdasarkan survei Indikator:
1. Harga-harga kebutuhan pokok meningkat 28,9%
2. Bantuan tidak merata 10,7%
3. Lapangan kerja/pengangguran 8,4%
4. Gagal menangani mafia minyak goreng 7,4%
5. Gagal menanggulangi pandemi COVID-19 4,5%
Penulis :
Desi Wahyuni