
Pantau - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, bertemu dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah (Jateng). Pertemuan keduanya berlangsung tertutup selama hampir 2 jam. Hal yang mereka bicarakan salah satunya adalah soal pembangunan negara.
"Kita berbincang sedikit musician. Pembangunan di Malaysia dan di Indonesia, dan saya nyatakan saya kagum karena walaupun jumlah penduduk di Indonesia itu begitu ramai hampir 300 juta tetapi soal makanan masih cukup. Ini satu kejayaan yang boleh dibanggakan," kata Mahathir, Rabu (26/2/2025).
Adapun terkait kerjasama antara Indonesia dan Malaysia, menurut Mahathir perlu untuk ditingkatkan lagi meski ia mengaku sering menemukan produk-produk Indonesia di Malaysia. Jadi, katanya, perlu mengenal pasti produk yang bisa diimpor dan di ekspor.
"Kita perlu tingkatkan kerjasama. Saya dapati banyak produk-produk daripada Indonesia boleh diimpor ke Malaysia. Yang mana di waktu ini kita impor daripada negara lain. Sebaliknya negara jiran mempunyai kelebihan produksi yang boleh diimpor ke Malaysia," katanya.
Baca juga: Malaysia Deportasi 133 WNI Usai Selesai Jalani Hukuman
"Dagangan antara Malaysia dengan Indonesia tidak mencapai kejayaan yang seperti dengan negara-negara lain. Sebab itu, kita perlu kenal pasti apa keluaran Indonesia yang boleh diimpor oleh Malaysia dan apa yang boleh diekspor daripada Malaysia ke Indonesia," lanjutnya.
Dalam pertemuan ini, ia mengaku tidak ada pesan khusu untuk Jokowi. Bahkan, keduanya juga tidak membicarakan mengenai politik. Tak ada (pesan khusus untuk Jokowi). Tak ada, tak ada terkait politik," kata Mahathir.
Di sisi lain, Jokowi mengatakan kunjungan tersebut hanya silaturahmi biasa. Jokowi mengatakan Mahathir juga memberikan penghargaan atas capaian Indonesia yang bisa memproduksi pangan.
"Saya dengan Tun Mahathir sangat dekat, baik saat menjadi Gubernur Jakarta, saat menjabat sebagai presiden. Bahkan saat ke Kuala Lumpur saya juga diterima oleh beliau," kata Jokowi.
"Bisa mencukupi pangan untuk rakyatnya yang jumlahnya 280 juta. Apalagi di sana sekarang ada kenaikan harga, utamanya di beras, sehingga beliau bertanya mengenai pangan ke saya," katanya lagi.
Baca juga: 6 Tempat Wisata di Kota Kinabalu, Malaysia
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris