Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

3 Industri Ini Picu Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

3 Industri Ini Picu Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II

Pantau.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 tumbuh 5,27 persen berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II 2018 mencapai Rp3.683,9 triliun.

Sumber Pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha terbesar dipengaruhi oleh industri Pengolahan sebesar 0,84 persen, Perdagangan 0,69 persen, Pertanian 0,64 persen, Kontraksi 0,55 persen, dan lainnya 2,55 persen. 

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan peningkatan industri pengolahan disebabkan beberapa penyebab diantaranya fenomena industri makanan dan minuman tumbuh, didukung oleh peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 5,27 Persen, BPS: Capaian Bagus Sekali

"Kemudian industri tekstil dan pakaian jadi tumbuh, didukung oleh permintaan domestik saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki tumbuh, didukung oleh peningkatan permintaan domestik dan luar negeri," ujarnya saat jumpa pers di Gedung 3 BPS Pusat, Jakarta Pusat, Senin (6/8/2018).

Selain itu, industri alat angkutan tumbuh, didukung oleh peningkatan produksi sepeda motor. Sementara sektor pertanian dinilai menguat, peningkatan dipicu oleh puncak panen raya padi terjadi di Maret 2018 dan masih berlangsung hingga akhir triwulan II/2018. 

"Kemudain, cuaca yang lebih kondusif dibanding tahun 2017 menyebabkan produksi sayur-sayuran dan buah-buahan meningkat, juga Pengembangan teknologi budidaya dan pakan mandiri memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan produksi perikanan budidaya," imbuhnya.

Baca juga: Pedagang Bernafas Lega, Harga Telur dan Daging Ayam Mulai Turun

Kemudian perdagangan dinilai meningkat karena peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor juga peningkatan aktivitas belanja masyarakat selama Ramadhan dan dalam rangka menyambut Idul Fitri.

"Selain itu juga peningkatan produksi barang-barang hasil pertanian dan industri pengolahan, peningkatan volume impor barang dan peningkatan omzet penjualan retail," katanya.

Penulis :
Nani Suherni