
Pantau - Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini menyoroti isu tentang pengangguran dan lapangan kerja yang belakangan membuat risau masyarakat.
Menurutnya, jika angka pengangguran dalam suatu negara mencapai 7 persen, maka akan terjadi gejolak sosial di dalamnya.
"Jangan dibiarkan anggaran lepas begitu saja tanpa hasil untuk memperluas lapangan kerja," ujar Didik dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (9/2/2023).
Didik mengatakan, kebijakan yang diputuskan Banggar DPR RI sangat penting untuk mengantisipasi dampak makro dari krisis global.
"Yang paling utama, mengatasi dampak negatif akibat angka pengangguran yang meningkat pesat," lanjut ekonom senior tersebut.
Melalui keputusan yang sensitif terhadap anggaran, Didik meyakini keputusan Banggar DPR RI dapat berpengaruh terhadap penciptaan lapangan pekerjaan.
Ia mencontohkan, semestinya DPR RI bereaksi perihal isu masuknya tenaga kerja asing (TKA) asal China yang menimbulkan keresahan di publik.
"Padahal, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih menanggur. DPR harusnya lebih sensitif terhadap isu semacam itu," pungkasnya.
Menurutnya, jika angka pengangguran dalam suatu negara mencapai 7 persen, maka akan terjadi gejolak sosial di dalamnya.
"Jangan dibiarkan anggaran lepas begitu saja tanpa hasil untuk memperluas lapangan kerja," ujar Didik dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (9/2/2023).
Didik mengatakan, kebijakan yang diputuskan Banggar DPR RI sangat penting untuk mengantisipasi dampak makro dari krisis global.
"Yang paling utama, mengatasi dampak negatif akibat angka pengangguran yang meningkat pesat," lanjut ekonom senior tersebut.
Melalui keputusan yang sensitif terhadap anggaran, Didik meyakini keputusan Banggar DPR RI dapat berpengaruh terhadap penciptaan lapangan pekerjaan.
Ia mencontohkan, semestinya DPR RI bereaksi perihal isu masuknya tenaga kerja asing (TKA) asal China yang menimbulkan keresahan di publik.
"Padahal, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih menanggur. DPR harusnya lebih sensitif terhadap isu semacam itu," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas