
Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana mengembangkan industri semikonduktor untuk energi terbarukan dengan bahan baku pasir silika.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan, ekspor silika dapat menjadi bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Kami beberapa waktu lalu ingin ada pabrik semikonduktor, ini sudah ada pattern ke arah sana. Cuma nanti sampai di mana, nanti kita lihat," ucap Taufiek usai rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (8/6/2023).
Menanggapai soal beberapa pabrik semikonduktor yang tutup, Taufiek mengaku hal itu disebabkan karena minimnya permintaan terhadap pasir silika.
Padahal, menurutnya, manfaat dari pasir silika sangat penting untuk suplai tenaga listrik di rumah tangga. Namun, hal ini terbentur sejumlah regulasi.
"Industri itu kan akan tumbuh tergantung demand. Kalau rumah tangga dan perusahaan bisa dipakai energinya, kan mereka juga bisa hidup lebih baik lagi," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo secara tegas akan melarang ekspor pasir silika. Nantinya, pasir silika akan digunakan sebagai ekosistem kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).
Presiden Jokowi menegaskan bahwa dalam perhitungan pemerintahannya, pasir silika atau kuarsa rupanya memiliki sebanyak sekitar 60 ribu turunan yang memiliki nilai tambah.
"2027 ekosistem EV harus tuntas. Semua hilirisasi termasuk pasir silika juga akan kita larang ekspor," ungkap Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (30/5/2023).
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan, ekspor silika dapat menjadi bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Kami beberapa waktu lalu ingin ada pabrik semikonduktor, ini sudah ada pattern ke arah sana. Cuma nanti sampai di mana, nanti kita lihat," ucap Taufiek usai rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (8/6/2023).
Menanggapai soal beberapa pabrik semikonduktor yang tutup, Taufiek mengaku hal itu disebabkan karena minimnya permintaan terhadap pasir silika.
Padahal, menurutnya, manfaat dari pasir silika sangat penting untuk suplai tenaga listrik di rumah tangga. Namun, hal ini terbentur sejumlah regulasi.
"Industri itu kan akan tumbuh tergantung demand. Kalau rumah tangga dan perusahaan bisa dipakai energinya, kan mereka juga bisa hidup lebih baik lagi," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo secara tegas akan melarang ekspor pasir silika. Nantinya, pasir silika akan digunakan sebagai ekosistem kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).
Presiden Jokowi menegaskan bahwa dalam perhitungan pemerintahannya, pasir silika atau kuarsa rupanya memiliki sebanyak sekitar 60 ribu turunan yang memiliki nilai tambah.
"2027 ekosistem EV harus tuntas. Semua hilirisasi termasuk pasir silika juga akan kita larang ekspor," ungkap Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (30/5/2023).
- Penulis :
- Aditya Andreas