
Pantau - Di tengah kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/7/2023), berpeluang menguat terbatas.
Pada sesi pertama pertama perdagangan Kamis hingga pukul 10.05 WIB, IHSG menguat 5,59 poin (0,08 persen) ke posisi 6.953,873. Itu terjadi setelah IHSG dibuka melemah 3,07 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.945,21.
"Kami melihat sentimen keputusan The Fed akan menjadi penggerak utama pasar hari ini. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan meski terbatas,” kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Dari mancanegara, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25- 5,5 persen, atau yang tertinggi sejak 2001, atau 22 tahun terakhir.
Dengan kenaikan tersebut, suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sudah naik sebanyak 11 kali dengan total kenaikan sebesar 525 bps sejak Maret 2022. Chairman The Fed, Jerome Powell, menjelaskan keputusan suku bunga akan sangat tergantung terhadap data yang berkembang.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,1 persen pada kuartal II-2023.
Sementara itu, bursa saham AS bergerak melemah pada perdagangan Rabu (26/07), yang disebabkan oleh kekecewaan pasar terhadap keputusan The Fed.
Dari Eropa, bank sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada hari ini. ECB sudah menaikkan suku bunga sebesar 400 bps menjadi 3,5 persen, atau tertinggi dalam 22 tahun terakhir.
Pelaku pasar memperkirakan ECB masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, sebelum mulai menahan suku bunga pada September 2023 mendatang.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 2,89 poin atau 0,01 persen ke 32.671,19, indeks Hang Seng menguat 203,54 poin atau 1,05 persen ke 19.568,68, indeks Shanghai menguat 13,81 poin atau 0,43 persen ke 3.236,84, dan indeks Straits Times menguat 16,96 poin atau 0,51 persen ke 3.321,92.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin