
Pantau - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menilai, usaha yang dijalankan para petani belum mendapatkan keuntungan dan tidak ada jaminan keuntungan dari pemerintah.
Kondisi ini, lanjutnya, akan berdampak langsung pada kesejahteraan petani dan tidak terjadinya regenerasi petani.
"Ini mengkhawatirkan, karena rata-rata usia petani kita di atas 50 tahun. Dengan tidak adanya regenerasi akan berdampak pada produksi dan ketersediaan pangan nasional," kata Fadli dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/9/2023).
Fadli yang juga merupakan Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) ini memandang kondisi tersebut sebagai bahaya besar yang harus diantisipasi.
Ia menilai solusi dari masalah tersebut adalah usaha tani harus dijamin untung dengan menurunkan biaya pokok produksi.
Selanjutnya, hasil produksi pertanian dijamin akan dibeli dengan minimal 30 persen dari biaya pokok produksi.
"Tersedianya pupuk yang murah menjadi hal utama untuk menekan biaya pokok produksi usaha tani. Tentunya selain murah, juga ketersediaannya harus terjamin saat dibutuhkan," lanjutnya.
Selain itu, ia menuturkan, biaya sewa lahan yang tinggi yang ditentukan oleh pemilik lahan harus diatur oleh regulasi yang jelas.
"Hal ini penting, karena sewa lahan salah satu biaya pokok produksi yang signifikan. Juga karena sebagian besar petani adalah petani penggarap, bukan petani pemilik lahan," ujarnya.
Fadli menambahkan, regulasi sewa lahan usaha tani ini harus dibuat sedemikian rupa berdasarkan zonasi yang juga menjamin keuntungan pemilik lahan.
Ia menjelaskan, dengan harga pupuk murah, harga sewa lahan pertanian yang diatur oleh regulasi, dan tersedianya obat pertanian generik, menjadi resep utama jaminan usaha tani untung.
"Dengan biaya pokok produksi yang turun dan HPP gabah yang menjamin keuntungan 30 persen untuk petani yang disesuaikan setiap tahun, akan meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadi daya tarik generasi muda untuk terjun ke sektor usaha pertanian," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Aditya Andreas