HOME  ⁄  Ekonomi

Dibayangi Kenaikan Saham Real Estate, Wall Street Ditutup Bervariasi

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Dibayangi Kenaikan Saham Real Estate, Wall Street Ditutup Bervariasi

Pantau.com - Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan pada Sabtu (29/9/2018) pagi WIB. Ini terjadi akibat para pelaku pasar mempertimbangkan beberapa data ekonomi utama terbaru, seperti kenaikan saham perusahaan real estate.Indeks Dow Jones Industrial Average naik 18,38 poin atau 0,07 persen, menjadi berakhir di 26.458,31 poin. Indeks S&P 500 turun 0,02 poin atau kurang dari 0,01 persen, menjadi ditutup di 2.913,98 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 4,38 poin atau 0,05 persen, menjadi 8.046,35 poin.

Baca Juga: BEI Hadirkan Tiga Indeks Saham Baru, Apa Saja?

Sentimen konsumen Amerika Serikat melampaui angka tiga digit untuk ketiga kalinya sejak Januari 2004, menurut survei bulanan University of Michigan terhadap para konsumen yang dirilis Jumat 28 September 2018.Indeks mencapai 100,1 dalam pembacaan akhir September. Namun, angka tersebut di bawah 100,8 yang diperkirakan para ekonom yang disurvei oleh Reuters.Sementara itu, Departemen Perdagangan mengatakan pendapatan pribadi AS meningkat 60,3 miliar dolar AS atau 0,3 persen pada Agustus, sementara belanja konsumsi pribadi (PCE) meningkat 46,4 miliar dolar AS atau 0,3 persen. Para pelaku pasar juga terus mencerna keputusan terbaru Federal Reserve tentang kebijakan moneter AS.The Fed pada Rabu 26 September menaikkan suku bunga jangka pendek sebesar seperempat persentase poin, kenaikan suku bunga ketiga tahun ini dan langkah kedelapan sejak akhir 2015.

Baca Juga: Akan Ada yang Beda, BEI Berencana Indeks Saham Baru

"Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar kerja dan inflasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga federal fund (FFR) menjadi 2,00 persen hingga 2,25 persen," tulis bank sentral dalam sebuah pernyataannya.The Fed mengatakan pasar tenaga kerja AS telah "terus menguat" dan kegiatan ekonomi telah "meningkat pada tingkat yang kuat," dengan belanja rumah tangga dan investasi tetap (fixed investment) bisnis tumbuh "kuat." Bank sentral juga mengatakan baik inflasi maupun apa yang disebut inflasi inti untuk barang-barang selain makanan dan energi, mendekati target bank sentral sebesar 2,00 persen.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta

Terpopuler