Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ini 3 Skenario ESDM Atur Konsumsi Gas Bumi Indonesia

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Ini 3 Skenario ESDM Atur Konsumsi Gas Bumi Indonesia

Pantau.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan dengan memperhitungkan seluruh potensi pasokan gas bumi Indonesia maka  kebutuhan gas bumi bisa diatur.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, ada 3 skenario skenario pasokan dan kebutuhan gas bumi dalam NGI Tahun 2018-2027.

Skenario pertama, yakni Neraca Gas Nasional diproyeksikan mengalami surplus gas pada tahun 2018-2027.

"Hal tersebut dikarenakan perhitungan proyeksi kebutuhan gas mengacu pada realisasi pemanfaatan gas bumi serta tidak diperpanjangnya kontrak-kontrak ekspor gas pipa/LNG untuk jangka panjang," ujarnya dalam pemaparan di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).

Baca juga: Untuk Investor, Buku Neraca Gas Bumi Indonesia 2018-2027 Beri Kepastian Bagi Anda

Neraca Gas Nasional diproyeksikan tetap surplus pada tahun 2018-2024. Sedangkan pada tahun 2025-2027 terdapat potensi dimana kebutuhan gas lebih besar daripada pasokan.

Kendati demikian Arcandra menilai, hal tersebut belum mempertimbangkan adanya potensi pasokan gas dari penemuan cadangan baru dan kontrak gas di masa mendatang seperti blok Masela dan blok East Natuna. 

"Proyeksi kebutuhan gas pada skenario II, menggunakan asumsi: Pemanfaatan gas dari kontrak eksisting terealisasi 100 persen, Pemanfaatan gas untuk sektor kelistrikan sesuai dengan RUPTL 2018-2027," jelasnya.

Kemudian, Asumsi pertumbuhan gas bumi sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yaitu 5,5 persen untuk sektor Industri Retail, Pelaksanaan Refinery Development Master Plan (RDMP) sesuai jadwal, pelaksanaan pembangunan pabrik-pabrik baru petrokimia dan pupuk sesuai jadwal.

Baca juga: Gempa Palu-Donggala, Indonesia Siap Terima Bantuan Internasional

Selanjutnya ketiga, Neraca Gas Nasional diproyeksikan surplus gas dari tahun 2019-2024. Sedangkan tahun 2018 tetap mencukupi sesuai realisasi dan rencana tahun berjalan.

"Proyeksi kebutuhan gas pada skenario III menggunakan asumsi pemanfaatan gas dari kontrak eksisting terealisasi 100 persen, pemanfaatan gas untuk sektor kelistrikan sesuai dengan RUPTL 2018-2027," ungkapnya.

"Sektor industri retail memanfaatkan gas pada maksimum kapasitas pabrik serta penambahan demand dari pertumbuhan ekonomi dengan asumsi 5,5 persen, pelaksanaan RDMP sesuai jadwal, pelaksanaan pembangunan pabrik-pabrik baru petrokimia dan pupuk sesuai jadwal," imbuhnya.

Penulis :
Nani Suherni