Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Diteropong Loyo dalam Kisaran Rp15.850-15.950 per Dolar AS

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Rupiah Diteropong Loyo dalam Kisaran Rp15.850-15.950 per Dolar AS
Foto: Petugas menunjukkan uang dolar AS dan rupiah. (Antara/Reno Esnir)

Pantau - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (26/10/2023) ditengarai lantaran dampak dari kenaikan imbal hasil obligasi AS. Itu terjadi menjelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal III-2023 pada malam ini. 

"(Rupiah diperkirakan) berkisar Rp15.850-Rp15.950 per dolar AS," ujar analis pasar mata uang Lukman Leong seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Sementara nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, melemah sebesar 0,23 persen atau 37 poin menjadi Rp15.907 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.870 per dolar AS.

Lukman Leong mengatakan imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tipis, melanjutkan pergerakan menuju level tertinggi dalam 16 tahun sebesar 5 persen yang sempat ditembus pada awal pekan.

Imbal hasil obligasi 10 tahun terakhir berada di 4,9506 persen pada Rabu (25/10). Adapun Data PDB AS kuartal III/2023 diperkirakan akan tumbuh kuat 4,3 persen.

"Pidato Powell (Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell) semalam juga cenderung sedikit lebih hawkish. Tidak ada data ekonomi dari China hari ini, ekonomi China yang masih di bawah harapan akan terus menekan mata uang regional dan Asia, termasuk rupiah," ungkap Lukman.

Pidato tersebut merupakan yang terakhir bagi The Fed sebelum periode lockdown menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan.

Memasuki Jumat (27/10), investor tertuju data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index AS yang diprediksi meningkat 0,3 persen month to month (MoM) dan 3,7 persen year on year (YoY).

Penulis :
Ahmad Munjin