
Pantau - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) mengungkapkan, sejak tahun 2000, tiga per empat dari bencana alam adalah bencana yang berhubungan dengan air.
“IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) memperkirakan bahwa akan ada tiga miliar orang yang akan mengalami kelangkaan air bila suhu bumi naik 2 celsius,” kata Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves dalam konferensi pers ‘Water Security and Prosperity’ yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) Ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada Mei 2024.
Baru di The Conference of the Parties alias COP27 di Mesir, sambung Nani, para negosiator memasukkan isu air ke dalam perjanjian final dari para kepala negara.
COP27 merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi dalam kerangka Konferensi Perubahan Iklim, yakni The United Nations Framework Convention on Climate Change atau UNFCC Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kemudian, pada COP28, Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), Belanda dan Tajikistan membentuk kemitraan dan bertindak sebagai ‘champion of water’.
Ia menjelaskan, COP28 mendesak negara dan para pihak untuk mempercepat tindakan cepat pada skala dan di semua tingkat, dari lokal hingga global.
“(Desakan), untuk secara signifikan mengurangi kelangkaan air terkait iklim, meningkatkan ketangguhan terhadap bencana terkait air, dan mewujudkan pasokan air yang tahan iklim, sanitasi yang tahan iklim, dan akses terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua orang,” papar dia.
Asal tahu saja, agenda World Water Forum Ke-10 2024 bakal dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center alias BNDCC pada 18-24 Mei 2024.
Adapun komponen forum meliputi tiga program, yakni pertama, program tematik meliputi water for human and natur, disaster risk reduction and management, water security and properity, water and inovatif fund, knowledge and technology, coopertion and hydro-diplomacy.
Kedua, program regional yakni memberikan perspektif tentang air dari semua region.
Ketiga, program politik, yakni menyediakan platform untuk berdiskusi di antara dan dengan pemangku kepentingan.
Target jumlah peserta mencapai 30 ribu orang yang meliputi 33 kepala negara, 190 menteri, 180 negara, 250 organisasi dan 214 sesi.
Kegiatan ini merupakan buah kerja sama dengan mitra, seperti UNEP, GIZ, World Band, UNESCO, Deltares, ICHARM, HELP, JICA, KOICA, K-Water, ADB, ERIA, OECD, PT PII, dan IWRA.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin