
Pantau - Komunitas alumni ITB Ganesha Breeding Club (B-Club) menggelar diskusi bertajuk ‘Menjemput Kebangkitan Nasional 2045: Arah Ekonomi Kepemimpinan Baru Indonesia’ di Hotel Veranda, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2024) malam.
Acara tersebut akan dibuka keynote speech dari Ketua Dewan Pakar Koalisi Indonesia Maju (KIM) Burhanuddin Abdullah. lalu berlanjut diskusi panel dengan pembicara Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo-Gibran (RMPG) Khalid Zabidi, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Mohammad Jumhur Hidayat, dan Presiden Institut Otomotif Indonesia I Made Dana Tangkas.
Khalid Zabidi mengungkapkan, demokrasi harus berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dan demokrasi hari ini sudah on the track.
“Zaman Orde Lama, politik adalah panglima sehingga ekonomi terbengkalai. Zaman Orde Baru, ekonomi adalah panglima, tapi tidak ada demokrasi. Sehingga runtuh dalam perjalanan panjang (long run). Maka tidak ada jalan lain, kecuali kita mempertahankan demokrasi dan berupaya mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ungkap aktivis ITB dalam gerakan mahasiswa 98 tersebut, dikutip Sabtu (18/5/2024).
Oleh karena itu, Khalid mengapresiasi Prabowo yang berkali-kali mencalonkan diri sebagai presiden, teguh dengan jalan demokrasi, hingga akhirnya memenangkan pertarungan.
“Saya sangat mengapresiasi Prabowo yang 3 kali menjadi capres dan akhirnya menang, kami alumni ITB hari ini menyatakan mendukung pemerintahan Prabowo,” tuturnya.
Khalid menegaskan, sebagai sebuah bangsa, Indonesia tidak hanya perlu mempersiapkan diri menghadapi kebangkitan, tetapi juga kegagalan (failure) dan keruntuhan (collapse).
“Daron Acemoglu menjelaskan mengapa institusi negara banyak menemui kegagalan, filsuf Pablo Servigne menjawabnya tentang bagaimana manusia mengeksploitasi planet menyebabkan perubahan iklim, overfotosintesis hingga bencana alam dahsyat,” ujarnya.
Demokrasi, lanjut Khalid, akan menciptakan dinamika untuk mengubah tatanan lama yang tidak relevan menjadi tatanan baru yang lebih menjawab tantangan masa depan.
“Schumpeter pada 1942 menamainya creative destruction atau penghancuran kreatif, segala teknologi dan inovasi baru akan meruntuhkan cara hidup lama,” sebutnya.
Oleh karena itu, sebagai komunitas yang memiliki kapasitas dalam teknologi dan inovasi, alumni ITB perlu berkomitmen kuat mendukung demokrasi dengan ikut memberikan sumbangan pikiran kepada Prabowo sebagai presiden terpilih.
“Jadi B-Club Alumni ITB akan berkomitmen pada 2 hal, yakni penegakan demokrasi dan pengembangan teknologi dan inovasi untuk pertumbuhan konomi,” tandasnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino