HOME  ⁄  Ekonomi

Di Era Digital, Inilah Kiat Ampuh Membangun Usaha dan Bersaing Cerdas

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Di Era Digital, Inilah Kiat Ampuh Membangun Usaha dan Bersaing Cerdas
Foto: Ilustrasi - Bisnis di era digital. (iStockphoto.com)

Pantau - Tak terelakkan, Go Digital sudah menjadi pilihan kecakapan wajib yang mesti dikuasai para pelaku bisnis modern, baik yang masih UMKM maupun yang lebih dari itu. Ini merupakan dampak dari bisnis di era digital yang bergerak semakin cepat. 

“Pasar bisnis modern memang serba digital. Kecakapan digital bagi pelaku usaha sudah pantang ditawar,” ujar founder Mudyk Institute Riyanto saat tampil dalam diskusi literasi digital yang digelar ‘chip in’ di acara Car Free Day dan Taman Hiburan Rakyat di Alun-alun Taman Bujang Upik, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Minggu (19/5/2024). 

Mengintip peluang pasar yang lagi ngetren, lalu menginovasi produk dan memasarkannya dengan konten promosi digital agar produk kita dikenal luas, menurut dia, merupakan kecakapan yang harus dikuasai.

Mengusung tema ”Kiat Membangun Usaha di Era Digital”, diskusi luring (offline) ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan sejumlah komunitas di Kabupaten Merangin. 

Di antara mereka adalah, Komunitas Sanggar Seniman Merangin, Komunitas UMKM Merangin, Komunitas Otomotif Merangin, Ikatan Pemuda Bangko dan Kelompok Senam Harmony Merangin.

Dengan kecakapan itu, lanjut Riyanto dalam paparannya, pasar bisnis modern bisa makin luas. Bukan hanya antar-daerah atau provinsi, tapi bisa lintas negara. Itu sebabnya, kolaborasi para pelaku menjadi solusi jitu.

”Produksi bisa dikerjakan orang lain, begitu juga promosi bisa minta bantuan influencer. Distribusi pun bisa dikerjakan perusahaan delivery, yang semua juga bisa diorder online. Semua kini bisa dikelola secara digital dengan kecakapan digital, tapi tetap mesti dikontrol dan bijak menggunakannya,” kata Riyanto.

Dari perspektif berbeda, influencer Tiffani Anggina mengatakan, ketatnya persaingan bisnis di era digital memaksa kalangan bisnis mesti jeli mengintip tren pasar yang berkembang. Semua bisa diintip trennya di berbagai lokapasar digital, mana pergerakannya yang paling tinggi repeat order-nya. 

“Kita boleh bantu jual sebagai resaller dan kalau cukup kuat pelanggannya kita bisa tiru dan inovasi sendiri produknya yang lebih menarik. Jangan lupa, agar tak jadi masalah hukum, kalau kita pindah posisi dari resaller jadi produser, hormati produk yang kita inovasi hak ciptanya dengan mencantumkan data informasi valid produknya. Agar sama sama enak,” ujar Tiffani selaku key opinion leader dalam diskusi yang dipandu Anggi Kurniawan.

Etika dan tata krama digital memang tetap mesti dihormati, karena ancaman plagiasi bisnis ada aturan hukumnya di UU ITE kita. ”Jangan sembrono,” tambah Tiffani Anggina. 

Sementara Kepala Bidang TIK Dinas Kominfo Kabupaten Merangin Epri Darunanto mengingatkan, saat bertransaksi di ranah digital, cari tahu website yang diakses dan aplikasi yang kita gunakan bertransaksi adalah situs web resmi. Semua bisa kita akses lewat Google, Play Store atau App Store.

“Juga saat bertransaksi, pastikan jangan di ruang publik dengan koneksi yang gratisan, karena hacker selalu mengancam. Mereka bisa menjebol akun bisnis dan menyedot saldo kita. Perkuat akun kita dengan password yang kuat dan unik, kalau perlu dengan 2 Factor Autentification. Memang sedikit rumit, tapi risiko dibobol hacker lebih kecil,” pungkas Epri Darunanto. 

Asal tahu saja, gelaran diskusi ”chip in” seperti di Kabupaten Merangin, Jambi ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. 

Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Informasi lebih lanjut terkait literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.

Penulis :
Ahmad Munjin