HOME  ⁄  Ekonomi

Personal Branding Dinilai Ampuh Kembangkan Karier di Era Digital

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Personal Branding Dinilai Ampuh Kembangkan Karier di Era Digital
Foto: Ilustrasi - Persoal branding merupakan proses pembentukan citra diri berdasarkan aspek-aspek yang dimiliki, seperti keahlian, kepribadian, sikap, ataupun prestasi. (iStockphoto.com)

Pantau - Personal branding diyakini merupakan aspek yang penting dalam proses mengembangkan karier. Terlebih lagi di era digital saat ini. 

“Personal branding merupakan proses pembentukan citra diri berdasarkan aspek-aspek yang dimiliki. Aspek tersebut mulai dari keahlian, kepribadian, sikap, ataupun prestasi,” kata Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Waryani Fajar Riyanto saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital di Kabupaten Situbondo, Selasa (21/5/2024).

Diskusi virtual untuk segmen pendidikan sekolah menengah itu terselenggara atas kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur.

Fajar mengatakan, personal branding menjadi salah satu kunci sukses, apalagi di era digital saat ini. Dengan mengenali diri, menetapkan tujuan, dan berkomitmen pada konsistensi, setiap orang dapat membangun citra kuat dan berarti.

“Ada empat cara membangun personal branding di media sosial. Langkah pertama, kenali nilai diri sendiri, tentukan dua platform media sosial untuk fokus, konsistensi, dan terlibat dengan audien Anda,” tutur Waryani diskusi yang dipandu moderator Chichi Zakaria itu.

Pengenalan diri, menurut Fajar, harus disertai dengan keyakinan banyaknya potensi yang melekat pada diri. Adapun pemilihan media sosial sebagai sarana, lebih karena sifat penyebarannya yang cepat.

”Arahkan energi Anda dan berusahalah secara lebih efisien,” tegasnya dalam diskusi bertajuk “Pentingnya Personal Branding di Era Digital”.

Personal branding, lanjut Fajar, butuh konsistensi belajar mengenal diri sendiri, dan konsisten membagikannya ke media sosial terpilih. Selain itu, secara alami aktif terlibat dengan audien dan tampak nyata (tidak dibuat-buat). 

“Kita perlu membuat dan menjaga persepsi masyarakat untuk mencapai citra yang positif,” pungkasnya di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.

Sejumlah sekolah menengah di Kabupaten Situbondo yang mengikuti kegiatan nobar di ruang kelas, di antaranya: SMPN 3 Besuki, SMPN 1, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5 Situbondo, SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 3 Panji, SMPN 1 Banyuputih, dan SMPN 1 Asembagus.

Sementara Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo Supiono mengungkapkan perspektif berbeda. Menurut dia, untuk membangun citra diri tetap positif perlu menerapkan etika digital saat berinteraksi dan berkomunikasi melalui media digital (sosial).

“Etika digital yang harus diterapkan, yakni bertutur kata baik dan sopan, tidak melakukan ujaran kebencian, penyebaran hoaks, dan perundungan siber (cyberbulying) dan hal negatif lain di media digital,” jelas Supiono.

Musisi Mia Marcellina menambahkan, kebutuhan akan teknologi yang tinggi menyebabkan penggunaan media sosial menjadi gaya hidup. Tren personal branding membuat masyarakat berlomba-lomba untuk eksis di dunia maya dan bersaing di era digital.

“Ingat, aktivitas di media digital akan meninggalkan jejak digital yang sulit dihapus. Jaga citra diri kalian tetap positif, karena akan bermanfaat dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Personal branding perlu dimiliki oleh individu untuk dapat bersaing di dunia kerja, menggapai pekerjaan, dan pengembangan profesi kerja,” jelas Mia Marcellina.

Asal tahu saja, webinar yang membidik segmen pendidikan di Kabupaten Situbondo ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang digelar Kemenkominfo sejak 2017. Tahun ini, program #literasidigitalkominfo untuk mewujudkan Indonesia yang #MakinCakapDigital tersebut mulai bergulir pada Februari 2024. 

Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Hingga akhir 2023, tercatat 24,6 juta orang telah mengikuti program ini. Kemenkominfo menargetkan, sampai dengan akhir 2024, kegiatan ini mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta warga masyarakat Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.

Penulis :
Ahmad Munjin