
Pantau - Bank Dunia menilai Indonesia berhasil menekan kemiskinan ekstrem, yang dibuktikan dengan penurunan angka kemiskinan ekstrem pada 2022 menjadi 1,5 persen di antaranya karena pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan perlindungan sosial.
Berdasarkan data Bank Dunia 2023, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia semakin menurun, yaitu pada 2017 sebanyak 1,7%, pada 2019 sebanyak 2,7%, dan pada 2022 semakin menurun menjadi 1,5%. Perhitungan Bank Dunia ini didasarkan pada standar minimal 1,9 dolar AS per hari per kapita.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa nol persen, sesuai instruksi presiden untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024.” kata Muhadjir Effendi selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Lebih lanjut Bank Dunia menilai bahwa pemberantasan kemiskinan ekstrem di Indonesia lebih cepat dari target 2024 dengan capaian pada 2022. Selain itu, Bank Dunia juga menilai bahwa ketimpangan di Indonesia turun, pengentasan kemiskinan merata di pedesaan dan perkotaan. Serta kebijakan fiskal berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan.
Berikut adalah upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem, sebagaimana dilansir ANTARA:
- Memberikan bantuan miltiprogram kepada masyarakat, diantaranya program keluarga harapan dari Kementerian Sosial.
- Memberikan bantuan permodalan usaha melalui Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).
- Menjalankan program sanitasi penyediaan air minum, bantuan stimulan perumahan dan perbaikan jalan.
- Memperbaiki data serta memastikan ketepatan sasaran dan integrasi program antar kementerian dan lembaga.
- Melibatkan peran lembaga nonpemerintanh (CSR dan filantropi) dalam program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
- Penulis :
- Latisha Asharani