Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Waduh! Penumpang Lion Air Menurun, Tak Tergiur Tiket Murahkah?

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Waduh! Penumpang Lion Air Menurun, Tak Tergiur Tiket Murahkah?

Pantau.com - Jika sebelumnya penumpang Lion Air di beberapa daerah masih normal, berbeda dengan hari ini. Mungkin sobat Pantau salah satunya yang memilih pindah haluan dari Lion pasca hilangnya Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang. 

Penurunan penumpang terlihat dari berangkat dari Solo yang turun sekitar 10 persen. Walaupun tidak ada satu pun penumpang batalkan penerbangannya.

"Kami belum bisa memastikan apakah penurunan jumlah penumpang ini akibat kejadian kecelakaan yang melibatkan Lion Air ataukah karena 'low season'," kata Station Manajer Lion Air Bandara Adi Soemarmo Surakarta Aditya Yuda di Solo, Rabu (31/10/2018).

Baca juga: Rp1 Miliar Tak Cukup Ganti Rugi Nyawa, Hotman Paris: Di Amerika Triliunan

Ia mengatakan jika sebelumnya dari kapasitas 215 kursi di setiap penerbangan, biasanya tingkat keterisian sekitar 70-80 persen, saat ini turun menjadi 60-70 persen.

"Yang pasti sejauh ini setelah terjadinya kecelakaan tersebut, tidak ada satupun penumpang kami yang membatalkan penerbangannya," katanya.

Adapun, untuk pemberangkatan Lion Air dari Bandara Adi Soemarmo sendiri ada tujuh kali penerbangan dalam sehari, yaitu enam kali penerbangan untuk rute Solo-Jakarta dan Solo-Denpasar.

Baca juga: Seberapa Murah Tiket Lion Air? Ini Selisih Harga dengan Maskapai Lain

General Manager Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Surakarta Abdullah Usman mengatakan sejauh ini penerbangan untuk Lion Air cukup lancar.

"Memang ada keterlambatan dan pembatalan tetapi masih dalam batas wajar," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan selain tujuh penerbangan yang sudah berjalan, ada sembilan rute lain penerbangan dari Lion Air yang diajukan. Meski demikian, hingga saat ini belum ada persetujuan dari Kementerian Perhubungan RI.

"Kalau sembilan rute itu sejauh ini masih belum ada kepastian. Mungkin masih menunggu 'low season' berakhir," katanya.


Penulis :
Nani Suherni