
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengundang seluruh Duta Besar dari 12 Negara Anggota Comprehensive and Progressive Agreement to Trans Pacific Partnership (CPTPP), pada Rabu (25/9/2024).
Tujuan utama dari pertemuan kali ini yakni menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada CPTPP karena surat permintaan resmi aksesi telah dilayangkan pada 19 September 2024 kepada Selandia Baru selaku depository country.
Menko Airlangga juga menyampaikan komitmen dan mendapat dukungan kuat bagi Indonesia untuk bergabung dalam CPTPP guna memperdalam keterlibatan dalam kerangka kerja sama ekonomi global.
"Dan juga, pada saat ini langkah yang Indonesia ambil ini terutama melengkapi proses aksesi Indonesia ke OECD yang juga tujuannya untuk menggerakkan reformasi struktural di dalam negeri dan membuka pasar untuk reformasi Indonesia,” ungkap Menko Airlangga, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.
Baca juga: Genjot Pertumbuhan Ekspor, RI Resmi Ajukan Diri Jadi Anggota CPTPP
Ia menambahkan, CPTPP ini merupakan perjanjian perdagangan antar ekonomi. Pengajuan Indonesia dianggap tepat waktu karena Desember nanti, Inggris akan menjadi salah satu negara pertama yang masuk dalam CPTPP, dan Inggris memproses aksesinya dalam waktu 2,5 tahun.
Keanggotaan Indonesia pada CPTPP tidak hanya memberikan keuntungan bagi perekonomian dalam negeri, namun juga akan memberikan manfaat kepada CPTPP.
Bagi Indonesia, terdapat beberapa peluang yang akan tercipta yaitu, pertama akan membuka akses pasar baru karena ada beberapa negara CPTPP yang belum memiliki perjanjian dagang, seperti Kanada, Meksiko, Inggris dan Peru.
Kedua, peningkatan ekspor ke negara CPTPP sebab sesuai dengan kajian awal bahwa ekspor Indonesia diproyeksikan akan meningkat sebesar 19 persen jika bergabung ke dalam CPTPP.
Baca juga: Ekspor Perdana 16 Ribu Pasang Upper Sepatu dari Nganjuk ke Argentina
Ketiga, membuka akses pasar ke Amerika Serikat secara tidak langsung melalui Kanada atau Meksiko yang sejalan dengan peningkatan daya saing produk nasional.
Keempat, terjadi peningkatan investasi asing langsung yang diproyeksikan sebesar 11% dengan didorong penciptaan lingkungan investasi yang lebih transparan. Kelima, peningkatan nilai PDB yang diprediksi sebesar 1,6 miliar dolar AS.
Sementara bagi CPTPP, bergabungnya Indonesia akan membuka peluang baru dan memperdalam integrasi regional bagi anggota CPTPP.
Hal itu juga akan memberikan nilai tambah CPTPP sebagai blok perdagangan regional yang modern, sekaligus meningkatkan meningkatkan integrasi ekonomi dengan ASEAN mengingat posisi Indonesia yang strategis di ASEAN.
Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa dengan bergabung dalam CPTPP, ke depannya Indonesia akan menerapkan kebijakan perdagangan dengan standar tinggi sehingga akan meningkatkan volume ekspor dan impor, serta pada ujungnya juga akan meningkatkan volume perdagangan antar negara CPTPP.
Laporan: Wulandari Pramesti
- Penulis :
- Ahmad Munjin