
Pantau - Anggota DPR RI, Johan Rosihan memberikan apresiasi atas komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan dalam lima tahun mendatang.
Dalam pernyataannya, Johan menilai visi tersebut sebagai harapan besar bagi seluruh rakyat Indonesia, mengingat potensi besar yang dimiliki negara di sektor pertanian.
"Pidato Presiden Prabowo berhasil membangkitkan semangat publik karena Indonesia memang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian," ujar Johan di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).
Meski demikian, Johan mengingatkan, untuk mewujudkan swasembada pangan tidaklah mudah. Salah satu tantangan utama yang harus dihadapi adalah dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan.
Untuk itu, ia mendorong pengembangan inovasi teknologi pertanian yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim agar produksi tetap stabil dan meningkat.
Selain itu, Johan menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap petani, khususnya dalam hal kepemilikan lahan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Segera Berikan Arahan Pertama di Istana Usai Umumkan Kabinet Merah Putih
"Saat ini, rata-rata lahan garapan petani Indonesia kurang dari 0,5 hektar. Pemerintah harus memastikan lahan pertanian produktif dapat dikuasai dan dikelola oleh para petani," tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kebijakan yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan petani melalui dukungan terhadap komoditas tanaman pangan.
Johan berharap pemerintah segera melakukan terobosan di bidang teknologi pertanian, memperkuat infrastruktur, serta memberikan dukungan penuh kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor pangan, mulai dari hulu hingga hilir.
Sebagai negara agraris, Johan optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai kemajuan signifikan di sektor pertanian jika didukung oleh kebijakan yang tepat dan kerja sama seluruh pihak.
"Tantangan krisis global yang salah satunya berkaitan dengan pangan harus diantisipasi dengan langkah nyata dari pemerintah dan partisipasi aktif seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas