
Pantau - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan kinerja positif dalam hal pertumbuhan EBITDA (laba sebelum pembayaran bunga, pajak dan depresiasi/amortisasi) di akhir kuartal III 2024 meningkat sebesar 11% menjadi US$685,81 juta, naik dari US$616,37 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Capaian ini menunjukkan keberhasilan restrukturisasi yang konsisten menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan untuk perusahaan penerbangan tersebut.
Tak hanya EBITDA, Garuda juga mencatat peningkatan pada pendapatan usaha konsolidasi yang tumbuh hingga 15% menjadi US$2,56 miliar pada sembilan bulan pertama 2024.
Kenaikan ini didorong oleh peningkatan pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 17% menjadi US$2,01 miliar, sedangkan penerbangan tidak berjadwal naik 6% dan pendapatan lainnya meningkat 8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Garuda Indonesia Optimalkan Jaringan Bisnis dengan Rute Baru dari Halim Perdanakusuma
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyatakan bahwa jumlah penumpang juga mengalami peningkatan.
"Capaian angkutan penumpang Garuda Indonesia secara grup mencapai 17,73 juta penumpang hingga September 2024, meningkat 24% (YoY)," ujar Irfan sesuai dengan keterangannya, Jumat (1/11).
Rinciannya, 8,34 juta penumpang berasal dari Garuda Indonesia (mainbrand), meningkat 45%, dan 9,39 juta dari Citilink, naik 10%. Kinerja Garuda Indonesia (mainbrand) juga didukung peningkatan penumpang internasional sebesar 59%, mencapai 1,87 juta penumpang.
Sementara, penumpang domestik naik 41% menjadi 6,47 juta penumpang. Optimisme pertumbuhan turut tercermin dari sektor kargo, di mana pengangkutan kargo Garuda naik hingga 36% menjadi 166,5 ribu ton.
Namun, seiring meningkatnya aktivitas penerbangan, Garuda Indonesia menghadapi beban usaha yang naik 20%, disebabkan oleh berbagai biaya seperti pemeliharaan dan operasional penerbangan.
Irfan menyatakan bahwa tekanan ini diperkirakan akan membaik di akhir tahun 2024, seiring dengan langkah perusahaan dalam mempertahankan EBITDA yang kuat dan memperkuat ekuitas meskipun masih dalam kondisi negatif.
Baca juga: Garuda Indonesia Perluas Pangsa Pasar Kargo Internasional
Memasuki kuartal terakhir 2024, Garuda mengupayakan berbagai inisiatif untuk menjaga pendapatan usaha, salah satunya adalah penambahan armada Boeing B737-800NG yang akan tiba pada November dan Desember.
Kehadiran pesawat baru ini diharapkan dapat mendukung operasional Garuda Indonesia, terutama pada musim liburan Natal dan Tahun Baru.
“Dengan armada baru ini, diharapkan kinerja operasional Garuda Indonesia dapat lebih maksimal, termasuk sejumlah kerja sama strategis dengan maskapai global dan peningkatan layanan dari pre hingga post-flight,” tutup Irfan.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat
- Editor :
- Tubagus Rachmat