Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

KKP bakal Pamer Produk Ikan Bermutu kepada 68 Tamu Negara

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

KKP bakal Pamer Produk Ikan Bermutu kepada 68 Tamu Negara
Foto: Arsip - Kepala BPPMHKP KKP Ishartini diwawancara awak media terkait Kinerja Semester I KKP, di Jakarta, Selasa (30/7/2024). (ANTARA/Harianto)

Pantau - Produk perikanan bermutu bakal dipamerkan kepada 68 tamu negara dalam ajang pertemuan internasional Indonesia Marine and Fishery Business Forum (IMBF) 2024 di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Itu dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP.

Kegiatan ini sebagai sarana berbagai informasi dan memperkuat hubungan baik dengan otoritas kompeten negara tujuan ekspor, para pelaku usaha khususnya eksportir produk perikanan, serta kementerian/lembaga terkait.

Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) KKP Ishartini mengungkapkan hal itu di Jakarta, Sabtu (7/12/2024).

Baca juga: Ekonom Apresiasi Keputusan Presiden Prabowo Untuk Pertanian, UMKM, dan Perikanan

Dia menyampaikan, pertemuan internasional bertajuk “Blue Food Competent Authority Dialogue” itu, diagendakan bakal dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

“Ini adalah spesial dialog untuk menyampaikan pesan keseriusan Indonesia dalam mengelola sumber daya perikanan secara sustainable dan meningkatkan mutu produk-produk perikanan yang diekspor,” ujar Ishartini.

Ishartini menambahkan, IMBF 2024 mengundang perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO), Uni Eropa (UE), United States Food and Drug Administration (US FDA).

Sekitar 68 perwakilan negara sahabat, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Arab Saudi, Norwegia, Australia, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya akan hadir untuk melihat lebih dekat produk bermutu Indonesia serta berdialog dengan KKP selaku otoritas kompeten.

Baca juga: 8 Sektor Ini Disarankan Masuk Daftar Prioritas Hilirisasi Presiden Prabowo

“Kami ingin menunjukkan bagaimana sistem jaminan mutu produk perikanan dijalankan sekaligus produk bermutu Indonesia di mata negara sahabat,” katanya pula.

Melakui IMBF 2024, Ishartini berharap kerja sama teknis dengan Otoritas Kompeten negara tujuan ekspor terkait ketentuan teknis yang dipersyaratkan bisa terus ditingkatkan.

Dia memastikan jajarannya juga terus meningkatkan pengendalian dan pengawasan produksi perikanan mulai dari hulu hingga hilir melalui surveilan, inspeksi, pengambilan contoh, dan lainnya.

“Kami akan terus melakukan pengendalian dan pengawasan melalui sertifikasi hulu-hilir untuk menjaga mutu produk sekaligus keberterimaan produk perikanan yang di tahun 2024 ini sudah masuk di 133 negara di dunia,” ujar dia lagi.

Baca juga: Kelola Sektor Kelautan dan Perikanan, Begini Tantangannya versi Menteri Trenggono

Melalui ajang itu pula, diharapkan pelaku usaha dari negara-negara sahabat bisa menanamkan investasi di sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya lagi, ke depan, budi daya akan menjadi core dan andalan produksi perikanan.

“Budi daya laut/mariculture masih terbuka peluang besar untuk investasi, misalnya kerapu, rumput laut, bahkan budi daya tuna di laut, di hilir yaitu pengolahan hasil perikanan juga merupakan hal yang dapat ditawarkan pada investor, selain dapat memberi nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja dan produknya juga bermutu,” paparnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, potensi investasi di bidang kelautan dan perikanan dapat dioptimalkan dan menjadi peluang bagi pelaku usaha.

Besarnya potensi investasi tersebut, kata dia, sejalan dengan rencana Kementerian KP menerapkan Kebijakan Penangkapan Terukur di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI).

Baca juga: Menteri Trenggono Pimpin Upacara HUT RI ke-79 di Pulau Terluar

Di setiap zona penangkapan ikan pun akan ditentukan kawasan konservasi untuk spawning dan nursery ground. Kebijakan serupa dilakukan di Uni Eropa, Islandia, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Trenggono menambahkan, peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan terbuka bagi semua pihak.

Penulis :
Ahmad Munjin