Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Debut Saham RATU Meroket, Stockbit Wanti-wanti Kekecewaan Besar

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Debut Saham RATU Meroket, Stockbit Wanti-wanti Kekecewaan Besar
Foto: Ilustrasi IPO. (iStockphoto.com)

Pantau – Hajatan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) dinilai seperti pisau bermata dua. Ini dapat menjadi risiko utama bagi investor sehingga memiliki ruang potensi kekecewaan besar.

RATU resmi melakukan pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1/2025). Pada saat pembukaan, harga sahamnya meroket 24,78 persen ke level Rp1.435 per saham atau mencapai level auto rejection atas (ARA).

Menurut Stockbit Sekuritas dalam risetnya dikutip Rabu (8/1/2025), risiko dua pisau bermata dua itu lantaran ketidakberhasilan perseroan dalam memperbesar portofolio migas dengan valuasi akuisisi yang reasonable di satu sisi dan valuasi RATU yang premium di sisi yang lain.

Stockbit menekankan, akuisisi menjadi kunci dalam menilai kinerja fundamental saham ini. 

“Meski RATU masih memiliki potensi pertumbuhan secara organik, kami berpendapat bahwa menilai RATU dengan mempertimbangkan faktor pertumbuhan organik saja tidaklah terlalu menarik,” ungkapnya.

Baca juga: Melalui IPO, Rukun Raharja Siap Divestasi 13 Persen Saham RATU

Sebab, valuasi IPO RATU berada di level 13,1 kali Price to earnings ratio (PER) semester I 2024 yang disetahunkan (annualized). Posisi tersebut jauh di atas valuasi peers–nya, seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang bertengger di 4,9 kali PER 9 bulan 2024 yang disetahunkan.

Begitu juga jika dibandingkan dengan PER PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang menclok di posisi 5,5 kali PER sembilan bulan 2024 disetahunkan.

“Kami cenderung menilai RATU sebagai growth stock, di mana perseroan memiliki potensi untuk bertumbuh secara signifikan, tetapi lebih dengan mengandalkan cara anorganik melalui akuisisi blok–blok migas,” lanjut Stockbit.

Oleh karena itu, faktor utama yang menjadi kunci bagi RATU adalah keberhasilan perseroan dalam memperbesar portofolio migas dengan valuasi akuisisi yang reasonable. Itu dilakukan baik dengan meningkatkan hak partisipasi di blok–blok migas yang sudah ada (existing) maupun mengakuisisi hak partisipasi di blok–blok migas lain. 

“Kami menilai keberhasilan RATU dalam mengeksekusi strategi tersebut akan memberikan kepantasan bagi RATU untuk diperdagangkan secara premium,” papar Stockbit.

Baca juga: Cuan Besar Menanti, Saham IPO Anak Usaha PANI Layak Diburu

Asal tahu saja, RATU melakukan IPO dengan melepas 543 juta saham ke publik dengan harga penawaran Rp1.150 per unit saham. Dengan demikian, perusahaan energi ini berhasil menghimpun dana segar dari bursa sebesar Rp624 miliar.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin