Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Resmi Masuk BRICS, RI Ancang-ancang Beli Minyak dari Rusia

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Resmi Masuk BRICS, RI Ancang-ancang Beli Minyak dari Rusia
Foto: Ilustrasi barel minyak. (iStockphoto.com)

Pantau - Menyusul resminya keanggotaan Indonesia dalam BRICS, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kemungkinan Indonesia membeli minyak di Rusia.

Ketika kita gabung dengan BRICS, kemudian ada peluang untuk kita mendapatkan minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan dan tidak ada persoalan, kenapa tidak?

Menteri Bahlil membocorkan rencana itu di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Selama ini, lanjut dia, Indonesia mengimpor minyak dari Timur Tengah. Bukan berarti tidak ada kemungkinan bahwa minyak yang diimpor dari Timur Tengah berasal dari Rusia.

Baca juga: Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif

“Jujur-jujur saja. Selama ini kita impor minyak dari Timur Tengah. Mungkin saja, mungkin saja, asalnya mungkin dari sana (Rusia). Tapi, belum pasti, ya,” ucapnya.

Bahlil merujuk pada asas politik bebas aktif yang dianut oleh Indonesia. Berdasarkan asas tersebut, Bahlil menyampaikan tidak ada masalah bagi Indonesia untuk menempuh langkah yang menguntungkan negara, termasuk bergabung dengan BRICS maupun OECD.

BRICS merupakan blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Anggota BRICS saat ini mencakup 40 persen lebih populasi dunia, termasuk di dalamnya negara-negara emerging market di Timur Tengah.

Sedangkan, OECD (Organization for Economic Cooperation and Development/Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan) adalah organisasi internasional yang berbasis di Paris, Prancis.

Baca juga: Indonesia Resmi Gabung BRICS, Fraksi Gerindra: Wujud Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Organisasi tersebut berperan membentuk agenda kebijakan ekonomi pembangunan melalui formulasi, standardisasi, serta diseminasi metodologi, analisis dan praktik terbaik, khususnya pada sektor-sektor strategis seperti perpajakan, perdagangan, pendidikan, lingkungan, tata kelola publik, dan pembangunan internasional.

“Baik bergabung dengan BRICS atau OECD, itu saya pikir nggak ada masalah,” ucap dia.

Sebelumnya, Senin (6/1), Brasil sebagai pemegang presidensi BRICS tahun ini mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota organisasi internasional tersebut.

Usai bergabung dengan BRICS, Indonesia disinyalir memiliki peluang mengakses minyak Rusia dengan harga yang lebih murah.

Baca juga: Indonesia Gabung BRICS, Istana: Tak Perlu Khawatir Trump-AS

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pihaknya masih menakar untung-rugi bagi Indonesia memasok minyak dari Rusia.

“Sepanjang itu menguntungkan Republik Indonesia, bisa kita bicarakan. Kalau kita dapat lebih murah 20 dolar AS atau 22 dolar AS, kenapa tidak?” kata Luhut usai konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/1/2025).

Kendati begitu, Luhut mengatakan Indonesia akan tetap menyikapi dengan hati-hati soal hal tersebut.

Penulis :
Ahmad Munjin

Terpopuler