Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Fokus Perkuat Kerja Sama Dagang Jelang Pelantikan Trump sebagai Presiden AS

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Indonesia Fokus Perkuat Kerja Sama Dagang Jelang Pelantikan Trump sebagai Presiden AS
Foto: Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani usai konferensi pers Outlook Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (19/12/2024). ANTARA/Muzdaffar Fauzan/am.

Pantau - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendukung langkah pemerintah dalam memperkuat kerja sama dagang dengan Amerika Serikat (AS) menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47. Fokus utama pemerintah adalah memastikan posisi Indonesia tetap kompetitif di tengah potensi kebijakan proteksionisme yang diusung Trump.

Ketua Apindo, Shinta Kamdani, mengingatkan pentingnya memahami arah kebijakan dagang Trump, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan terhadap China.“Kita perlu cermat melihat dampak kebijakan Trump, terutama jika ada kebijakan tarif tinggi terhadap China. Sebagai negara yang juga memiliki surplus perdagangan dengan AS, Indonesia perlu waspada terhadap kemungkinan dampaknya,” ujar Shinta saat menghadiri acara IBC Business Competitiveness Outlook 2025 di Jakarta, Senin (13/1/2025).

Shinta menegaskan bahwa pengusaha Indonesia telah berpengalaman menghadapi kebijakan tarif impor tinggi dari AS. Ia menyebutkan bahwa negosiasi terkait penurunan tarif pernah dilakukan sebelumnya, seperti dalam pembahasan Limited Trade Deal dan Generalized System of Preferences (GSP).“Ini bukan hal baru, tapi kita perlu mempersiapkan diri dengan baik,” tambahnya.

Baca Juga:
PPN 12 Persen Sudah Ketok Palu, Apindo Menjerit Minta Ditunda
 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga menyatakan bahwa pemerintah tengah menyusun strategi untuk mengajukan penurunan tarif dagang melalui mekanisme bilateral. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dengan AS.“Kita sedang meminta kerja sama ekonomi bilateral agar tarif dagang dapat diturunkan,” kata Airlangga.

Ia menjelaskan bahwa tarif tinggi yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia, seperti fesyen dan sepatu, sudah menjadi tantangan yang dihadapi Indonesia sejak lama. Sebagai perbandingan, Vietnam kerap mendapat perlakuan tarif yang lebih ringan dari AS.“Ini membuat kita terbiasa menghadapi tantangan tarif, tetapi tetap penting untuk mengupayakan solusi agar produk kita lebih kompetitif,” ujar Airlangga.

Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47 dijadwalkan pada 20 Januari 2025, setelah pengukuhan hasil pemilihan oleh Kongres AS pada awal Januari. Trump berhasil mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris dengan perolehan 312 suara elektoral, melampaui ambang batas 270 suara yang diperlukan.

Dengan latar belakang ini, pemerintah dan dunia usaha Indonesia terus memperkuat koordinasi untuk memastikan bahwa hubungan dagang dengan AS dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di tengah dinamika kebijakan global.

Penulis :
Ahmad Ryansyah