
Pantau - Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang melemah ditengarai memberikan ruang penguatan bagi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS.
Data ekonomi AS seperti tingkat keyakinan konsumen bulan Februari dan data penjualan rumah existing bulan Januari yang dirilis hari Jumat malam memberikan tekanan ke dolar AS karena data yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi pasar dan hasil sebelumnya.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengungkapkan itu seperti diktutip ANTARA di Jakarta, Senin (24/2/2025).
Tercatat, Michigan Consumer Sentiment sebesar 64,7 dari sebelumnya 71,1. Menurut dia, hal ini berhubungan dengan kebijakan kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump, sehingga ke depan konsumen di AS berekspektasi harga-harga barang konsumsi akan naik yang berpotensi menurunkan belanja konsumen.
Baca juga: Rupiah Diuntungkan Klaim Pengangguran AS Lebih Lemah dari Perkiraan
Adapun penjualan rumah existing 4,08 juta dari sebelumnya 4,29 juta. Capaian ini berkaitan dengan tingkat suku bunga AS yang dipandang masih tinggi, dan pembeli mungkin masih berekspektasi ada penurunan tingkat suku bunga lagi ke ke depan.
"Ini (data-data ekonomi AS yang melemah) memberikan persepsi ke pasar bahwa ekonomi AS sedang dalam tekanan," ucap dia.
Di awal pekan ini, indeks dolar juga menurun di kisaran 106,26 atau lebih rendah dibandingkan pagi sebelumnya di kisaran 106,50.
Selain itu, kebijakan kenaikan tarif Trump yang masih tarik ulur membuat pelaku pasar melepas posisi sebelumnya yang mengantisipasi kebijakan kenaikan tersebut, sehingga memberikan tekanan ke dolar AS.
Baca juga: Ekspektasi Kesepakatan Dagang AS-China Bikin Rupiah Siuman
"Dengan sentimen di atas, hari ini rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS ke arah Rp16.220, dengan potensi resisten di kisaran Rp16.300," ungkap Aris.
"Tapi secara keseluruhan, dolar AS ini masih berpeluang menguat lagi ke depannya karena sentimen-sentimen pendukung masih ada dan belum benar-benar hilang, seperti kenaikan tarif dan perang dagang, konflik geopolitik, potensi pelambatan ekonomi, dan lain-lain," kata dia.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Senin di Jakarta menguat 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.309 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
- Penulis :
- Ahmad Munjin