Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Makin Tak Berdaya setelah The Fed Tak Butuh Pangkas Suku Bunga

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Rupiah Makin Tak Berdaya setelah The Fed Tak Butuh Pangkas Suku Bunga
Foto: Petugas menunjukkan mata uang dolar AS. (Antara/Muhammad Ramdan)

Pantau - Pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah ditengarai lantaran pengarus dari sikap Federal Reserve (The Fed) yang merasa tidak perlu lagi menurunkan suku bunga acuan.

The Fed menyatakan sudah cukup puas dengan kondisi tenaga kerja Amerika Serikat (AS).

Rupiah hari ini diperkirakan masih akan diperdagangkan melemah di kisaran Rp16.350 - Rp16.450 dipengaruhi oleh kebijakan tarif Presiden Trump (Presiden AS) dan pernyataan The Fed yang hawkish.

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengungkapkan itu seperti dikutip ANTARA di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Baca juga: Kekhawatiran Investor atas Ekonomi Global Jerumuskan Rupiah ke Zona Merah

Ke depan, fokus The Fed adalah penurunan inflasi sesuai target 2 persen. Ini berarti The Fed takkan terburu-buru menurunkan suku bunga karena target inflasi masih jauh dari sasaran.

Meninjau kondisi domestik, volatilitas transaksi di bursa efek yang masih berlanjut memberatkan pergerakan kurs rupiah.

“Volatilitas di bursa efek terutama disebabkan oleh saham bank dampak dari keputusan BI (Bank Indonesia) yang masih menahan suku bunga tinggi dalam waktu lama,” ujar Rully.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Kamis di Jakarta melemah hingga 74 poin atau 0,45 persen menjadi Rp16.454 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.380 per dolar AS.

Baca juga: Trump Tebar Ancaman pada Tembaga Bikin Rupiah Terkurung di Zona Merah

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut melemah ke level Rp16.431 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.378 per dolar AS.

Penulis :
Ahmad Munjin