Pantau - Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) bersatu dalam upaya melawan penyalahgunaan narkoba dengan menitikberatkan pada pencegahan dan rehabilitasi.
Audiensi antara BNN dan PGI berlangsung di Jakarta pada Selasa (25/3/2025) dan membahas berbagai strategi kerja sama dalam menangani permasalahan narkoba di Indonesia.
Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom, menekankan pentingnya keterlibatan berbagai elemen masyarakat, termasuk lembaga keagamaan, dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.
"Gereja memiliki peran strategis dalam memberikan pembinaan moral dan spiritual kepada masyarakat, khususnya generasi muda, yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Fokus pada Rehabilitasi dan Pencegahan di Kalangan Generasi Muda
Beberapa poin penting yang dihasilkan dalam audiensi antara BNN dan PGI mencakup peningkatan kerja sama dalam program pencegahan, rehabilitasi, dan pemberantasan narkoba.
Pendekatan rehabilitasi berbasis komunitas menjadi salah satu fokus utama dalam membantu korban penyalahgunaan narkoba agar dapat kembali ke masyarakat.
Selain itu, upaya pencegahan akan diperkuat dengan kegiatan edukasi dan sosialisasi bagi generasi muda mengenai bahaya narkoba.
BNN dan PGI juga sepakat untuk memberdayakan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan narkoba melalui pelatihan serta pendampingan bagi kelompok-kelompok rentan.
"Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam memperkuat sinergi antara BNN dan PGI dalam memerangi masalah narkoba di Indonesia," tambah Marthinus Hukom.
Ketua Umum PGI, Pdt. Jacky Manuputty, menyambut baik ajakan kerja sama dari BNN dan menegaskan komitmen gereja dalam upaya ini.
"Kami siap mengerahkan seluruh sumber daya yang kami miliki untuk membantu BNN dalam menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba," tegasnya.
- Penulis :
- Pantau Community
