HOME  ⁄  Ekonomi

TNI AU Siap Hadapi Ancaman Siber dan Drone dengan Dukungan Alutsista Modern

Oleh Pantau Community
SHARE   :

TNI AU Siap Hadapi Ancaman Siber dan Drone dengan Dukungan Alutsista Modern
Foto: Modernisasi Alutsista TNI AU Dipercepat, Presiden Prabowo Dinilai Berperan Besar

Pantau - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki peran besar dalam mempercepat proses modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AU.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam amanat upacara Hari Ulang Tahun ke-79 TNI AU yang digelar di Lapangan Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 9 April 2025.

Tonny menyebut perhatian Presiden sangat nyata, ditandai dengan banyaknya alutsista modern yang akan segera diterima TNI AU dalam waktu dekat.

Modernisasi ini, menurut Tonny, sangat penting untuk menangkal berbagai jenis ancaman teknologi militer yang semakin kompleks dan berpotensi membahayakan kedaulatan negara.

Dari Rafale hingga Skadik Siber, TNI AU Perkuat Semua Lini

Salah satu bentuk ancaman yang menjadi sorotan adalah serangan siber dan penggunaan pesawat tanpa awak (drone), yang dinilai sebagai bentuk peperangan non-fisik namun berdampak besar terhadap keamanan nasional.

Tonny menegaskan bahwa TNI AU harus siap di semua lini untuk menghadapi ancaman tersebut, baik dari segi personel, teknologi, maupun infrastruktur.

Didukung penuh oleh Presiden Prabowo, Tonny optimistis kekuatan TNI AU akan semakin tangguh dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.

Beberapa alutsista baru yang akan segera datang antara lain enam pesawat tempur Rafale dari Prancis yang dijadwalkan tiba pada pertengahan tahun 2025.

Para teknisi dan pilot TNI AU saat ini tengah menjalani pelatihan khusus untuk mengoperasikan pesawat tempur generasi 4.5 tersebut.

Selain itu, pesawat angkut berat Airbus A400 dijadwalkan tiba pada November 2025 sebagai bagian dari penguatan logistik dan mobilisasi cepat.

TNI AU juga akan mengganti drone CH-4 buatan China dengan Drone Anka buatan Turki, guna memperkuat sistem pengawasan dan pertahanan di wilayah perbatasan Laut China Selatan.

Dalam menghadapi ancaman siber, TNI AU telah membentuk Skuadron Pendidikan (Skadik) 506 di Bogor, yang berfokus pada pelatihan prajurit di bidang pertahanan siber.

Langkah-langkah modernisasi ini diharapkan dapat memperkuat sistem pertahanan nasional secara menyeluruh dalam merespons perkembangan teknologi militer global yang kian pesat.

Penulis :
Pantau Community