Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

GP Ansor Dirikan 80 Posko Jaga Aspirasi Usai Bertemu Presiden Prabowo

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

GP Ansor Dirikan 80 Posko Jaga Aspirasi Usai Bertemu Presiden Prabowo
Foto: (Sumber: Pendirian Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia di Kabupaten Bantul yang diinisiasi GP Ansor. ANTARA/HO-GP Ansor.)

Pantau - Gerakan Pemuda Ansor mendirikan 80 posko bertajuk Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia di berbagai daerah sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto.

Kawal Aspirasi, Jaga Harmoni

Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menyatakan bahwa pendirian posko ini merupakan bentuk komitmen Ansor dalam mengawal aspirasi masyarakat demi menjaga keutuhan bangsa.

"Kita meneruskan apa yang menjadi arahan Presiden waktu pertemuan kemarin. Beliau sangat terbuka dengan aspirasi yang disampaikan masyarakat sekaligus melakukan langkah-langkah responsif strategis," ungkap Addin.

Pendirian posko ini juga merupakan respons terhadap maraknya aksi demonstrasi belakangan ini yang dinilai tidak kondusif dan bahkan berujung pada perusakan serta penjarahan.

GP Ansor menilai tindakan tersebut dapat mengganggu kehidupan harmoni dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Addin menegaskan bahwa GP Ansor mendukung aspirasi masyarakat dan akan mengawal penyampaiannya secara baik dan benar.

"Namun bagi provokator yang ingin menghasut dan memecah belah, kami tidak akan diam. Tidak ada ruang bagi provokator," tegasnya.

Seruan Gotong Royong dan Kepedulian terhadap Rakyat

Menurut Addin, di tengah kesulitan rakyat, khususnya di bidang ekonomi, seluruh elemen bangsa harus bersama-sama mencari solusi.

"Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah anak bangsa yang bisa keluar dari beragam persoalan dengan gotong royong, saling bahu membahu," ajaknya.

Ia juga mengingatkan agar fasilitas umum dan aset ekonomi dijaga bersama.

"Tolong sekali jangan rusak fasum, jaga aset ekonomi. Karena itu untuk kita," katanya.

Addin turut mengimbau kepada para elit dan pejabat publik agar berhati-hati dalam menyampaikan kebijakan maupun pernyataan.

Ia meminta agar para pejabat tidak menunjukkan sikap arogan, tidak empatik, dan tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan