Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Alokasi KUR untuk UMKM Kalimantan Barat Naik Jadi Rp700 Miliar, Target Selanjutnya Rp1 Triliun

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Alokasi KUR untuk UMKM Kalimantan Barat Naik Jadi Rp700 Miliar, Target Selanjutnya Rp1 Triliun
Foto: Pemerintah tingkatkan alokasi KUR untuk UMKM Kalbar guna dorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Pantau - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia meningkatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM di Kalimantan Barat menjadi sekitar Rp700 miliar pada tahun 2025.

Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman, menyebutkan bahwa angka ini meningkat signifikan dibanding alokasi tahun sebelumnya yang hanya Rp500 miliar.

"Jumlah ini meningkat dari alokasi tahun sebelumnya yang berada di angka Rp500 miliar," kata Maman dalam kegiatan Halal Bihalal Partai Golkar Kalbar di Pontianak pada hari Senin.

Komitmen Pemerintah Perkuat UMKM Daerah

Maman menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen memperkuat ekosistem UMKM secara menyeluruh.

Langkah awal dilakukan melalui penyederhanaan perizinan usaha, disusul dengan pemberian pelatihan kepada pelaku UMKM.

Jenis pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan keuangan, manajemen organisasi, dan lainnya.

Dalam hal pembiayaan, Maman menyoroti pentingnya akses permodalan yang mudah dengan suku bunga rendah.

Bank Kalbar ditunjuk sebagai penyalur utama KUR untuk wilayah Kalimantan Barat tahun ini.

"Untuk tahun ini kita naikkan plafon KUR menjadi kurang lebih Rp700 miliar," katanya.

Target Plafon Rp1 Triliun dan Pengawalan DPRD

Lebih lanjut, Maman membuka peluang peningkatan plafon KUR hingga Rp1 triliun.

Namun, hal ini bergantung pada efektivitas penyaluran oleh Bank Kalbar.

"Kalau memang bagus, kita akan naikkan lagi," ujarnya.

Anggota DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa, mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap sektor UMKM.

Ia menilai pengawalan kebijakan sangat penting agar manfaatnya dirasakan langsung oleh pelaku usaha di daerah.

"Sehingga pergerakan ekonomi di bawah melalui geliat UMKM semakin hidup," kata Bebby.

Ia menambahkan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Kota Pontianak sebagai kota jasa dan perdagangan.

Bebby juga memastikan bahwa pihaknya aktif berkoordinasi dengan Kementerian UMKM untuk mempercepat proses pendanaan.

Penulis :
Pantau Community