Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sebelum Johnson, Deretan Produsen Ini (Nyaris) Kolaps karena Minyak Babi

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Sebelum Johnson, Deretan Produsen Ini (Nyaris) Kolaps karena Minyak Babi

Pantau.com - Isu tentang adanya kontaminasi asbes pada produk bedak bayi Johnson & Johnson, membuat saham perusahaan ini anjlok. Tapi perlu sobat Pantau tahu, selain Johnson & Johnson, ada lho beberapa produsen yang menjualan produknya merosot gara-gara deretan isu.

Produk apa saja itu? berikut Pantau.com rangkum;

1. Ajinomoto

Ilustrasi (web Ajinomoto)

Bumbu yang satu ini sudah terkenal dari zaman sobat Pantau belum lahir mungkin. Perusahaan asal adalah sebuah perusahaan Jepang yang memproduksi bumbu masak, minyak masak, makanan dan farmasi melalui Britannia Pharmaceuticals Limited, anak perusahaan yang bermarkas di Britania Raya.

Data dari wikipedia, menyebutkan Ajinomoto aktif di 23 negara dan daerah di dunia, mempekerjakan sekitar 24.861 orang (pada 2004), dengan pendapatan tahunan AS$9,84 miliar.

Baca juga: Jleb! Sindiran Sri Mulyani untuk Pihak yang Rajin Singgung Utang Negara

Dikutip wikipedia, malang nabis 'Si Bumbu' ini tersandung masalah sertifikat Halal dari MUI untuk AJI-NO-MOTO pada September 2000, maka PT Ajinomoto Indonesia mengajukan perpanjangan sertifikat Halalnya pada akhir Juni 2000. Audit kemudian dilakukan oleh LPPOMMUI Pusat (2 orang), LPPOMMUI Jatim, BPOM, Balai POM Surabaya dan dari Departemen Agama pada tanggal 7 Agustus 2000.

Pada 7 Oktober 2000, Komisi Fatwa memutuskan bahwa Bactosoytone tidak dapat digunakan sebagai bahan dalam media pembiakan mikroba untuk menghasilkan MSG. PT Ajinomoto Indonesia diminta untuk mencari alternatif bahan pengganti Bactosoytone.

Baca juga: Penerawangan Sri Mulyani: Perekonomian Tahun 2019 Perlu di Waspadai

Kerugian karena penarikan produk secara massal dan mengganti kerugian distributor. Ajinomoto menderita kerugian total 55 miliar rupiah karena harus mengeluarkan biaya sebagai usaha proaktif mendatangi pedagang dan pengecer untuk menarik produknya yang diperkirakan mencapai 3.500 ton, dan menggantinya sesuai dengan harga pasar.

Tidak hanya di Indonesia, Singapura sebagai negara pengimport bumbu masak Ajinomoto dari Indonesiapun menarik produk ini dari pertokoan negeri tersebut.

Turunnya saham Ajinomoto saat tersiar kabar ini sebesar 30 poin di bursa. Penyegelan gudang Ajinomoto dan penutupan sementara pabrik, namun semua karyawan tetap masuk kerja untuk menarik produk dari pasar dan mengatur penerimaan barang di pabrik agar tidak beredar lagi di pasar.

Seluruh karyawan bahu-membahu agar persoalan yang menimpa perusahaan segera selesai.

Penulis :
Nani Suherni